Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia di bulan Februari 2018 kembali mengalami defisit. Defisit dagang terjadi sejak Desember 2017 lalu. Di bulan Januari 2018, defisit dagang Indonesia bahkan mencapai 670 juta dollar AS.
BPS menyatakan, komoditas sawit menjadi korban terbesar proteksionisme negara tujuan ekspor. Setelah India menaikkan tarif impor minyak sawit, giliran AS mengenakan tarif tinggi pada biodiesel Indonesia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.