"Saat ada orang membantu, masuk ke gorong-gorong, lalu turun dan jatuh (tewas)." ungkap Ningsih, seorang pedagang di tempat kejadian perkara, yang menyaksikan langsung bagaimana 5 orang tewas seketika.
Kejadian ini menyisakan pertanyaan yang mendalam. Bagaimana mungkin bisa dengan secepat itu, 5 orang tewas.
Ada apa di dalam gorong - gorong yang merupakan bak pengendali dari kabel - kabel serat optik milik Perusahaan Telekomunikasi BUMN. Apa yang terjadi, apakah benar ada gas beracun di sekeliling kita yang membahayakan dan bisa berujung pada kematian?
Sungguh pertanyaan yang harus terjawab, agar tuntas bagi kita dikemudian hari sebagai modal waspada.
DALAM HITUNGAN DETIK, DAN TEWAS. ADA APA?
Kejadian ini bermula pada pagi hari sekitar pukul 8. Ada tiga orang pekerja proyek PT Telkom, yang hendak mengecek tempat jaringan serat optik bawah tanah.
Karena terkubur dan tertimpa jalanan berupa semen dan kotoran, beberapa jam mereka melakukan pembukaan dengan cara melakukan pembobolan alias "pengetrikan" semen dan aspal untuk membuka man-hole.
Sekitar pukul 11 siang, ketiga pekerja ini akhirnya bisa membuka man-hole. Dua orang pekerja masuk, sementara satu orang lainnya, menjaga di atas.
Hanya dalam hitungan tak sampai 3 menit, terdengar suara minta tolong. Karena panik, satu pekerja meminta pertolongan kepada warga sekitar.
Satu warga yang merupakan pekerja binatu, masuk, dan seketika ia lemas, dan belakangan ditemukan tewas, tak lama setelah merasa lemas di dalam gorong - gorong.
Satu warga lainnya yang merupakan pengantar galon yang juga masuk di dalam gorong - gorong, bernasib sama. Lemas dan akhirnya tewas. Demikian pula dengan Pekerja proyek Telkom yang terakhir, masuk ke dalam gorong - gorong hendak menolong, tapi akhirnya maut menjemput.
Ada apa?
Program AIMAN mencoba menelusuri. Sejauh ini, Polisi masih meneliti ada kandungan berbahaya apa di dalam gorong - gorong tersebut. Apakah ada gas mematikan?
"Sementara hasil yang kami ditemukan adalah gas berbahaya. Membahayakan manusia yang bercampur dengan air," ujar Kelapa Sub Bidang (Kasubbid) Toksikologi Lingkungan (Toklin) Puslabfor Bareskrim Polri Kompol Faizal Rachmad kepada wartawan di lokasi, Jumat (8/10/2021).
Saya mencoba menanyakan kepada warga sekitar, apakah pernah ada yang mencium nau gas yang asing? Atau pernahkah ada yang keracunan di sekitar lokasi tempat dekat gorong- gorong itu?
Dari belasan warga yang saya tanyakan. Tak satu pun yang menjawab pernah atas dua pertanyaan tersebut. Saya tak berhenti, saya datangi Polres Kota Tangerang, Banten.
Jawaban pun belum bisa disampaikan karena semua masih dalam proses penyelidikan Pusat Laboratorium Forensik Polri. Akhirnya saya tiba di Kantor Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang, Banten.
Saya tanyakan ke segenap jajaran pejabat di sana, dari Kepala Dinas, hingga Kepala Bidang terkait.
Pertanyaan saya bukan seputar penyebab dan proses hukum yang merupakan domain Polri. Tapi bagaimana kemudian Dinas LH di sana memantau keberadaan gas - gas yang mungkin berbahaya?
"Tidak ada satu pun pipa gas milik Pemerintah, BUMN, ataupun swasta yang ada di dekat lingkungan TKP, ungkap Tihar Sopyan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang, Banten.
Lalu apa yang sebabkan gas beracun yang ada di dalam Man-Hole serat optik itu?
Salah seorang Kepala Bidang di Dinas LH Tangerang, Banten, Dadang Basuki mengungkapkan. Ada sejumlah gas yang bisa mematikan, bila terperangkap.
Apalagi selama berbulan - bulan tidak dibuka, maka akan mengakibatkan gas memiliki jumlah yang banyak. Di antaranya adalah Gas Metan dan Amonia.
ADA GAS AMONIA BOCOR DARI TANGKI SEPTIK WARGA ?
Gas Metan muncul dari penguraian sampah oleh jasad renik. Sementara jika dilihat, tidak ada pembuangan sampah di dekat TKP. Kemungkinan kedua adalah gas Amonia.
"Gas ini muncul dari limbah kotoran manusia, seperti tinja", ungkap Basuki.
"Tapi bukankah di sana semua tangki septik (tempat limbah kotoran manusia diendapkan), sudah terlokalisir?" tanya saya kepadanya.
"Betul, meski bisa saja, ada kebocoran dan masuk ke dalam gorong - gorong itu!" jawab Basuki.
Saya memang mendapat informasi, gorong - gorong ini, berbulan - bulan bahkan tahunan tidak pernah dibuka, dan dalam kondisi tertutup aspal karena memang berada di lingkungan jalan umum.
Selain itu, TKP dikelilingi permukiman padat, yang memang mungkin terjadi kebocoran gas Amonia dari tempat pembuangan limbah kotoran manusia alias septic tank, milik banyak warga di sana.
Apakah mungkin?
Kita tunggu hasil penyelidikan Polisi. Bila benar, ada hal yang tidak biasa kalau tidak mau dikatakan luar biasa, dari lingkungan di sekitar kita.
Ada 5 orang tewas seketika, bukan hal yang tak perlu penuntasan dan kejelasan!
Ungkap, Tuntas, dan beri pelajaran bagi banyak orang.
Bahwa ada bahaya di sekitar kita yang bisa mengancam jika tidak diwaspadai!
Waspadalah!
Saya Aiman Witjaksono...
Salam!
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.