JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah mengaku telah siap menghadapi kemungkinan gelombang ketiga Covid-19 yang diprediksi terjadi pada akhir Desember 2021.
Direktur Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyebut pemerintah terus melakukan langkah antisipasi guna menghadapi hal tersebut.
"Potensi terjadinya kasus yang bisa diartikan sebagai gelombang berikutnya (ketiga) terus kita antisipasi," kata Nadia dalam program Sapa Indonesia Malam, KOMPAS TV, Minggu (17/10/2021).
Menurut penjelasannya, antisipiasi terus dilakukan di hulu, termasuk penggunaan aplikasi PeduliLindungi, hingga penguatan 3T (testing, tracing, treatment).
"Nanti kalaupun terjadi peningkatan gelombang ketiga, di hilir juga sudah pemerintah siapkan dengan berkaca dengan kondisi di Juli kemarin," ujarnya.
Adapun yang dimaksud yakni meningkatkan fasilitas kesehatan seperti ketersediaan oksigen hingga stok obat-obatan.
Baca Juga: Antisipasi Gelombang Ketiga Pandemi Covid-19, Mobilitas Warga Harus Dijaga
Pada kesempatan itu, Nadia menuturkan meski kasus harian di Indonesia berangsur turun, namun masyarakat perlu waspada dengan kemungkinan terjadinya gelombang ketiga di akhir tahun nanti.
Hal ini dikarenakan adanya libur Natal dan tahun baru yang diperkirakan akan terjadi mobilitas masyarakat yang tinggi.
Terlebih, kata dia, dari satu studi publikasi internasional yang pernah disampaikan menyebutkan bahwa pandemi Covid-19 ini bersifat multi waves.
"Artinya, pandemi Covid-19 ini tidak akan cukup dengan satu gelombang saja," ujarnya.
Seperti diketahui, Indonesia telah mengalami dua kali gelombang infeksi Covid-19
Pertama terjadi pada 30 Januari 2021, di mana kasus harian tertinggi tercatat dengan 14.518 kasus.
Sementara gelombang ke dua terjadi pada 15 Juli 2021 dengan kasus harian tertinggi sebanyak 56.757 kasus.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Naik, Akankah Terjadi Gelombang Ketiga?
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.