JAKARTA, KOMPAS.TV – Liputan Project Multatuli mengenai kasus dugaan pemerkosaan tiga anak di bawah umur yang diduga dilakukan ayahnya sendiri di Luwu Timur, Sulawesi Selatan, menggemparkan dunia maya belakangan ini.
Liputan berjudul “Tiga Anak Saya Diperkosa, Saya Lapor Polisi, Polisi Menghentikan Penyelidikan” dan ditulis oleh Eko Rusdianto serta disunting oleh Fahri Salam ini mendapat perhatian dari banyak pihak.
Bahkan, website projectmultatuli.org mengalami peretasan dan dicap hoaks atau berita bohong oleh Polres Luwu Timur.
Baca Juga: Polisi Beberkan 5 Fakta Baru Kasus Pemerkosaan 3 Anak di Luwu Timur Sulsel
Dalam Talkshow Rosi di Kompas TV, Kamis (14/10/2021), Eko Rusdianto mengungkapkan alasannya menulis kasus pemerkosan di Luwu Timur dan beberapa hal yang berkaitan dengan investigasinya.
Eko Rusdianto mengetahui kasus ini sejak tahun 2019, di mana dia mulai membaca laporan dan dokumen kasus pemerkosaan tersebut di LBH Makassar.
“Tahun 2019, kasus ini dihentikan di Makassar, itu ketika teman-teman LBH dan saya mulai membaca laporan itu. 2019, saya di LBH membaca semua laporannya, dokumen-dokumennya,” kata Eko Rusdianto.
Eko mengaku pada tahun 2020 sempat sudah ingin menuliskan kisah Ibu Lydia, namun urung karena belum memiliki perspektif banyak tentang penyintas dan perempuan.
Dia lalu belajar kepada rekannya yang merupakan aktivis perempuan dan berdiskusi terkait bagaimana cara berkomunikasi dengan para penyintas.
“2021, teman-teman di Multatuli mengontak bahwa akan menulis tentang kasus-kasus yang mandek, saya mengusulkan tentang kekerasan seksual,” ujarnya.
Baca Juga: Soroti Dugaan Pemerkosaan di Luwu Timur, LBH APIK: Perspektif Keberpihakan ke Korban Masih Minim
Eko mengatakan bahwa sebenarnya ada banyak kasus serupa di Sulawesi Selatan. Namun, karena kasus ini melibatkan anak dibawah umur, Project Multatuli memutuskan untuk menulis liputan tentang kasus pemerkosaan di Luwu Timur.
“Akhirnya teman-teman menyepakati bahwa, oke kita menulis tentang kasus kekerasan seksual yang ada di Luwu Timur, karena ini tentang anak dan ini sangat penting menurut teman-teman Multatuli dan juga saya sebetulnya,” jelas Eko.
Selama proses peliputan, Eko membaca banyak dokumen yang diperlukan untuk laporannya serta melihat video rekaman yang disimpan Lydia selama memperjuangkan keadilan ketiga anaknya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.