JAKARTA, KOMPAS.TV – Setiap tanggal 13 Oktober diperingati sebagai Hari Tanpa Bra atau No Bra Day. Peringatan ini dilakukan sebagai langkah untuk mengedukasi tentang penyakit kanker payudara.
Diketahui, gerakan ini dipopulerkan oleh Dr Mitchell Brown sebagai pencetus kampanye ”BRA” (Breast Reconstruction Awareness) Day untuk medidik pasien tentang perlunya operasi dan rekonstruksi payudara.
Kampanye ini awalnya dimulai di Toronto, Kanada. Saat itu kampanye dilakuakan dengan ramai-ramai menuliskan tagar #nobraday.
Perlu diketahui, tujuan dari No Bra Day sama sekali bukan untuk ajang memamerkan payudara. Momen ini sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran perempuan mengenai bahaya kanker payudara dengan tidak memakai bra selama satu hari itu.
Namun, bukan berarti bra menjadi penyebab utama terjadinya kanker payudara. Sebab antara pemakaian bra dan penyakit tersebut tidak saling berhubungan.
Untuk mengetahui lebih jelas, berikut beberapa fakta No Bra Day:
Kontroversi
No Bra Day sempat memunculkan kontroversi bahwa mengenakan bra berkontribusi dapat menyebabkan kanker payudara.
Sebuah studi tahun 2014 yang diterbitkan dalam jurnal 'Cancer Epidemiology Biomarkers Prevention' bahkan dengan tegas membantah gagasan itu.
Penelitian itu menemukan bahwa kebiasaan memakai bra, seperti underwire atau rata-rata jam dipakai, tidak terkait dengan peningkatan risiko kanker payudara pada wanita pascamenopause.
Meskipun bermanfaat dan penting untuk mendukung kanker payudara, melepas bra tidak banyak membantu penyebabnya.
Untuk itu hal yang bisa dilakukan saat No Bra Day yaitu;
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.