JAKARTA, KOMPAS.TV - Soto sebagai kuliner khas Indonesia, baru-baru ini diperkenalkan kepada warga dunia melalui unggahan media internasional, New York Times. Tepatnya pada laman cooking.nytimes.com.
Sebuah resep yang ditulis James Oseland, kemudian diunggah ulang dalam akun Instagram resmi New York Times, pada hari ini Minggu (10/10/2021).
Tak lupa, New York Times juga menjelaskan sedikit deskripsi soto ayam kepada warga dunia.
"Soto ayam, sop ayam versi Indonesia, kaldu herbal bening yang dicerahkan dengan kunyit segar dan rempah-rempah lain, ditambah mi beras," tulis akun @nytimes.
Melihat makanan khas Indonesia yang dikenalkan kepada dunia, mengingatkan kembali tentang gagasan soto yang mencerminkan keberagaman Nusantara.
Peneliti gastrodiplomasi dari Pusat Kajian Gastrodiplomasi di Center for Research in Social Sciences and Humanities (C-RiSSH) Universitas Jember, Agus Trihartono menyatakan Indonesia memiliki lebih 70 ragam soto dari Sabang hingga Merauke.
Bahkan, keragaman tersebut tetap membuat soto bisa diterima oleh masyarakat Indonesia dari berbagai latar belakang budaya.
Dilansir dari laman resmi Universitas Jember, Agus menilai soto adalah cermin dari keragaman Indonesia.
Bahkan, jika 'Unity in Diversity' sering dikaitkan dengan Bhinneka Tunggal Ika, maka 'Unity in Diversoto' bisa digunakan untuk keberagaman soto.
Baca Juga: Soto Ayam Masuk New York Times, Ini Resep Soto Kudus Bening ala Sisca Soewitomo
“Jadi, soto mencerminkan keberagaman Indonesia. Jika ada motto 'Unity in Diversity' yang mirip artinya dengan motto Bhinneka Tunggal Ika, maka tak heran jika lantas muncul istilah 'Unity in Diversoto' untuk menggambarkan keberanekaragaman soto Indonesia,” kata Agus Trihartono.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.