YOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Setiap perempuan pasti akan mengalami menopause. Biasanya mereka mengalami menopause saat usia di atas 50 tahun.
Menopause adalah kondisi saat perempuan tidak mengalami mestruasi selama 12 bulan berturut-turut.
Meskipun pada umumnya menopause terjadi di atas usia 50 tahun, pada beberapa kasus, ada perempuan yang mengalami menopause di bawah usia 50 tahun. Hal itu disebut dengan menopause dini.
Berdasarkan informasi dari Cleveland Clinic, menopause dini bahkan dapat terjadi pada perempuan berusia di bawah 45 tahun.
Selain menopause dini, ada juga yang disebut dengan menopause prematur, yaitu menopause yang terjadi sebelum usia 40 tahun.
Baca Juga: 3 Fase Ajari Anak Mengenal Organ Reproduksi
Gejala serta kondisi pada menopause dini dan menopause prematur hampir sama dengan gejala pada menopause alami.
Seperti juga pada perempuan yang mengalami menopause alami, perempuan dengan menopause dini dan menopause prematur juga dapat mengakibatkan perempuan tidak bisa hamil.
Menopause dini dapat disebabkan oleh kondisi medis atau pengobatan. Tetapi bisa juga muncul tanpa penyebab yang jelas.
Menopause dini yang tidak disebabkan oleh penyebab medis atau pembedahan yang jelas, disebut dengan insufisiensi ovarium primer (POI).
Gejala-gejala ini merupakan tanda bahwa ovarium memproduksi lebih sedikit estrogen.
Bersamaan dengan gejala-gejala yang muncul, sejumlah perempuan juga mengalami kondisi di bawah ini:
Dilansir WebMD, banyak perempuan yang mengalami menopause dini harus bergelut dengan masalah fisik dan emosional tambahan.
Baca Juga: Tidak Haid Selama 4 Bulan dan Ada Benjolan pada Kaki, Begini Kata Dokter
Selain itu, mereka juga dapat berurusan dengan hot flashes, perubahan suasana hati, dan gejala lain yang menyertai menopause.
Melansir Cleveland Clinic, ada sejumlah faktor yang dapat menyebabkan menopause dini, yaitu:
Sumber : grid.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.