Isak Tangis Guru Honorer Pecah Saat Curahkan Langsung Keluh Kesahnya ke Nadiem Makarim

LOMBOK, KOMPAS.TV - Seorang guru honorer di Lombok Tengah menumpahkan keluh kesahnya langsung di hadapan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim.

Baca Juga: Guru Honorer Doa Bersama Jelang Kelulusan Tes ASN PPPK

Dengan terisak, salah seorang guru menyampaikan kerisauannya sebagai guru honorer di PAUD Tunas Mandiri, di Desa Sukarara.

Di tengah pendapatan yang terbatas, ia sulit menerima bansos karena bekerja di sekolah negeri.

Dengan alasan yang sama pula, ia tidak dapat mengikuti sertifikasi.

Tidak hanya berbincang langsung dengan para guru honorer, Nadiem juga menginap di salah satu rumah guru honorer.

Nadiem menginap di kediaman Sukardi, seorang guru honorer, di Desa Mujur, Praya Timur, Lombok Tengah.

Baca Juga: Nadiem Makarim Ucapkan Selamat Buat 100 Ribu Guru Honorer yang Lolos Seleksi P3K Tahap Pertama

Pria yang sudah 25 tahun mengabdi di SMPN 1 Praya Timur ini, mengandalkan hidup dari honor sebesar Rp100 ribu per bulan.

Sukardi kini masih menanti pengumuman hasil seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau PPPK.

Atas keluhan para guru honorer, Nadiem berharap Pemerintah Daerah memberikan peluang bagi guru PAUD mengikuti tes PPPK.