JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus varian baru di DKI Jakarta kembali bertambah. Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI melaporkan adanya penambahan sebanyak 32 kasus varian baru di DKI Jakarta pada 2 Oktober 2021.
Maka total kasus varian baru di DKI Jakarta saat ini mencapai 1.072 orang.
Mengutip Kompas.com, diketahui, jumlah tersebut, varian Delta paling mendominasi sebanyak 1.023 kasus, disusul varian Alpha 37 kasus dan varian Beta 12 kasus.
Sebelumnya, per 25 September 2021, total kasus varian baru di DKI Jakarta mencapai 1.040 orang dengan dominasi varian Delta sebanyak 991 kasus, lalu varian Alpha sebanyak 37 kasus dan varian Beta 12 kasus.
Maka dapat disimpulkan, hanya varian Delta yang bertambah kasusnya di DKI Jakarta, sementara dua varian lainnya tidak mengalami penambahan.
Baca Juga: Satgas Covid-19 Tidak Temukan Varian Baru di PON XX Papua
Diketahui, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, wilayah DKI Jakarta masih berstatus level 3 dalam perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada 5-18 Oktober 2021.
Status yang sama juga berlaku bagi wilayah aglomerasi sekitar Jakarta, yaitu Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Luhut menjelaskan, status level 3 di Jabodetabek belum turun karena proses vaksinasi di tiga wilayah yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten Tangerang, dan Bekasi belum mencapai target.
"Aglomerasi Jabodetabek belum turun karena masih ada di kabupaten Bogor, Kabupaten Tangerang, dan Bekasi ini masih kekurangan vaksinasi level 3," ujar Luhut dalam konferensi pers, Senin (4/10/2021).
Baca Juga: 5 Atlet Jakarta di PON XX Papua Terpapar Covid-19, Dikhawatirkan Tertular Varian Baru
Untuk mempercepat penurunan level PPKM di Jabodetabek, kata Luhut, pemerintah pusat akan fokus melakukan vaksinasi di tiga wilayah yang belum mencapai target vaksinasi.
"Kami melakukan task force untuk ini, Jadi ada dua juta vaksin yang akan kami suntikan (di tiga wilayah yang masih kurang) dalam waktu minggu-minggu ke depan, setelah ini kami matangkan pelaksanaannya," kata Luhut.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.