JAKARTA, KOMPAS.TV - Pencemaran Teluk Jakarta oleh limbah obat-obatan yang mengandung parasetamol menjadi perhatian banyak orang belakangan ini.
Fenomena tersebut pertama kali terkuak lewat studi High Concentrations of Paracetamol in Effluent Dominated Waters of Jakarta Bay, Indonesia dalam jurnal Science Direct, Agustus 2021.
Kepala Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Zainal Arifin pun sempat memberikan tanggapan terkait pencemaran itu, Minggu (3/10/2021).
Zainal menduga, konsumsi obat parasetamol yang berlebihan oleh masyarakat, rumah sakit, serta industri farmasi menjadi alasan di balik pencemaran Teluk Jakarta.
Baca Juga: Air Laut Teluk Jakarta Disebut Mengandung Parasetamol, Ini Kata DLH DKI
Menurut Zainal, dalam segala lingkup, pengelolaan limbah produk farmasi seperti parasetamol mesti dilakukan secara tepat agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.
Misalnya di lingkup rumah tangga, sanitasi yang kurang baik seperti tangki septik tak memadai dapat meloloskan limbah ke saluran air sekitar, mulai dari sungai hingga laut lepas.
Oleh sebab itu, untuk meminimalkan pencemaran lingkungan, manajemen limbah produk farmasi harus dilakukan dengan baik dan hati-hati, terutama cara membuangnya.
Berdasarkan imbauan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), berikut cara membuang obat yang benar agar tidak mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan.
Baca Juga: Waduh, Peneliti BRIN Sebut Angke dan Ciliwung Tercemar Paracetamol dengan Konsentrasi Tinggi
Lebih lajut, masyarakat juga perlu jeli dalam membuang obat yang sudah tidak digunakan, terlebih jika disertakan dengan sampah rumah tangga lainnya.
Untuk itu, simak panduan berikut mengenai cara yang tepat untuk membuang obat bersama dengan sampah domestik lainnya.
Sebagai tambahan, jangan pula membuang obat bekas pakai seperti paracetamol secara langsung ke tempat sampah atau saluran pembuangan air.
Selain itu, hindari membakar obat di bak sampah atau tempat pembakaran sampah karena bisa melepaskan zat berbahaya ke udara.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.