JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono menjamin paham komunis tidak menyusup ke TNI AL.
"Saya bicara Angkatan Laut ya tidak ada lah sampai saat ini seperti itu. Saya jamin tidak ada Angkatan Laut yang disusupi PKI," kata Laksamana Yudo Margono di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (1/10/2021), dikutip dari Antara.
Yudo menyebut, TNI AL gencar melakukan pembinaan-pembinaan ideologi untuk mengantisipasi kemunculam paham-paham komunis.
Baca Juga: Wakil Ketua DPR: Isu PKI seperti Penyakit Tahunan, Gaduh setiap Jelang 30 September
"Tentunya kita tetap memagari dengan pembinaan yang terus menerus supaya isu-isu tentang itu bisa diantisipasi," ujar Yudo.
Mantan Pangkogabwilhan I ini menerangkan, TNI AL memiliki Dinas Pembinaan Mental dan Ideologi, yang setiap saat akan menyampaikan ceramah-ceramah tentang kehidupan berbangsa dan bernegara.
Bahkan, ia mengatakan, TNI AL juga sudah melakukan antisipasi sejak tahapan rekrutmen prajurit.
"Setiap prajurit sejak pertama masuk itu sudah dibekali dengan itu. Bahkan tesnya saja ada tes mental ideologi. Dari awal ini sudah disaring layak atau tidak untuk mereka jadi benteng negara ini," ucap Yudo.
"Kalau menjadi benteng negara ini mental ideologinya tidak kuat, ya akan justru putus di jalan pastinya ataupun dia tidak akan kuat untuk menjadi militer seperti ini," imbuhnya.
Meski begitu, Yudo menyebut bahwa TNI AL terus melakukan pembinaan-pembinaan pada para prajuritnya.
"Tentunya dengan adanya pengaruh globalisasi yang seperti ini, medsos yang seperti itu, tentunya kita berikan terus istilahnya kalau di kita ini 'Jam Komandan'. Setiap saat, komandan-komandan memiliki tanggung jawab untuk membina para pasukannya," beber Kasal Yudo.
"Jam Komandan" ini berjalan setiap seminggu sekali di mana setiap komandan memiliki kesempatan untuk memberikan pengarahan pada anggotanya, baik soal informasi, pembinaan mental ideologi, maupun tentang bagaimana kehidupan berkeluarga dan lainnya.
Baca Juga: Ada Politisasi Isu PKI Setiap September?
"Kami melaksanakan pembinaan mental ini secara serentak. Seperti kemarin waktu doa bersama diawali dengan pembinaan mental ideologi selalu kita laksanakan secara serentak. Jadi dengan pembinaan-pembinaan seperti itu, mereka (prajurit) memiliki mental ideologi yang tangguh dalam menjaga kedaulatan negara ini," ujar Laksamana Yudo.
Terkait Hari Kesaktian Pancasila, Yudo mengingatkan kembali bahwa dasar negara Indonesia adalah Pancasila yang juga mestinya menjadi pondasi kehidupan sehari-hari.
"Tidak perlu panjang lebar saya kira kita sudah tahu bahwa Pancasila perlu diamalkan dan saya kira pengamalan Pancasila ini kita semua sudah pahamlah bagaimana mengamalkan Pancasila. Sehingga pesan saya tidak perlu diragukan lagi tentang dasar negara Pancasila ini," kata Yudo.
Sebelumnya, mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo menduga adanya penyusupan kembali pendukung PKI ke tubuh TNI.
Indikasi itu dibuktikan dengan diputarkannya video pendek yang menggambarkan hilangnya sejumlah bukti-bukti penumpasan G30S di Museum Dharma Bhakti di Markas Kostrad.
Gatot Nurmantyo juga menuding komunisme telah menyusup ke tubuh TNI dengan hilangnya patung Soeharto dkk di Markas Kostrad.
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.