JAKARTA, KOMPAS.TV- Mantan Panglima Kostrad Letnan Jenderal (Purn) Azmyn Yusri Nasution mengaku telah menyampaikan unek-uneknya kepada Panglima Kostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman pada 30 Agustus 2021.
Unek-unek itu disampaikan Letnan Jenderal (Purn) Azmyn Yusri Nasution terkait patung yang dibangunnya dan belakangan diketahuinya sebagai larangan dalam agamanya.
“Saya sampaikan begini, tepatnya begini sampaikan, saya beritahu kepada Beliau bahwa dulu waktu saya menjabat maka saya yang berinisiatif membuat patung, sebelumnya patung itu tidak ada, itu 3 buah patung, 3 Jenderal itu,” kata Azmyn Yusri Nasution kepada Kompas TV, Rabu (29/9/2021).
Seperti diketahui, muncul polemik mengenai tidak adanya diorama penumpasan PKI yang dikaitkan pada keberadaan komunis di tubuh TNI. Patung-patung itu kini disimpan di museum Dharma Bhakti, Markas Kostrad, Gambir, Jakarta Pusat.
Letnan Jenderal (purn) Azmyn mengatakan inisiatif pemindahan patung itu justru berasal darinya.
“Jadi saya sampaikan kepada Pak Dudung, Pak Dudung usia saya sudah 67 tahun. Kemudian setelah tua ini, saya banyak merenung diri, banyak mendengar ceramah, banyak membaca buku tentang agama yang saya anut, agama Islam. Di dalam agama Islam ini sangat-sangat dilarang kita itu membuat patung, menyimpan patung, apalagi si pembuat, apalagi yang berinisiatif membuat, itu dosanya sangat besar.”
Baca Juga: Letjen Dudung Minta Gatot Nurmantyo Tidak Membuat Fitnah yang Menimbulkan Kegaduhan Bangsa
Dalam responsnya, kata Letnan Jenderal (Purn) Azmyn, Letjen Dudung menyambut baik permintaannya untuk memindahkan patung 3 jenderal yang diinisiasinya.
Meski, kata Azmyn, Letjen Dudung sempat mengkroscek kebenaran soal dosa bagi pembuat hingga penyimpan patung.
“Kalau gitu saya penuhi itu (kata Letjen Dudung), katanya, saya bersyukur alhamdulillah karena Beliau juga tidak sendiri di situ, ada wakilnya, kepala staf, ada stafnya,” ujarnya.
Diceritakan Azmyn, tidak lama setelah penyampaiannya kepada Letjen Dudung 3 patung jenderal kemudian dipindahkan. Meski demikian, Azmyn memastikan tidak ada yang berubah apalagi hilang dalam museum itu.
Baca Juga: Panglima TNI Respons Gatot soal PKI: Tak Bisa Pernyataan Didasarkan Hanya pada Keberadaan Patung
“Yang berubah ya patung itu saja, patung itu tidak di situ lagi dan itu permintaan saya bukannya Kostrad yang mau patung itu tidak di situ. Saya itu pribadi yang minta itu, jadi jangan tuding-tuding instruksi Kostrad, jangan, saya yang minta itu memang,” kata Letnan Jenderal (purn) Azmyn menegaskan.
“Jadi kalau mau tanya kenapa tidak di situ (patungnya) tanya saya yang lebih tepat, karena saya yang minta kenapa itu tidak ada di situ.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.