BLITAR, KOMPAS.TV - Paguyuban Peternak Rakyat Nusantara (PPRN) Kabupaten Blitar, Jawa Timur, melayangkan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara meminta Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertanian (Mentan) untuk ganti rugi ke para peternak.
Para peternak meminta, Presiden dan Menteri Pertanian membayar ganti rugi materiil sebesar Rp5,4 triliun. Lantaran, keduanya dinilai peternak tidak melaksanakan tugas dengan baik.
Adapun gugatan ini dilayangkan buntut dari protes yang dilakukan peternak dengan membagi-bagikan ratusan ekor ayam dan ribuan paket telur kepada warga karena merugi.
"Jumat (24/9) kami memasukkan gugatan pertama kepada Presiden RI dan kedua ke Kementerian Pertanian. Kita tetap meminta kerugian peternak senila Rp5,4 triliun. Itu kerugian seluruh peternak nasional," kata Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Nusantara Alvino Antonio dikutip dari Kompas TV Madiun, Rabu (29/9/2021).
Baca Juga: Akar Masalah Jagung yang Jadi Momok Bagi Peternak Ayam Petelur
Selain ganti rugi, Alvino juga meminta kestabilan harga komunitas jagung sehingga peternak tidak terbebani dengan biaya produksi yang tinggi.
Dirinya juga mengaku para peternak kini tengah dililit hutang demi memenuhi biaya produksi. Kendati demikian, pihaknya menyayangkan atas anjloknya harga ayam broiler dan telur ayam di pasaran.
Oleh karena itu, lewat gugatan ini para peternak juga meminta pemerintah untuk melakukan penstabilan harga jual telur dan daging ayam demi menjamin keberlangsungan peternak.
Sebelumnya, Polres Blitar membubarkan aksi pembagian 25.000 telur gratis sebagai wujud protes para peternak ayam petelur. Kegiatan tersebut dibubarkan lantaran memicu kerumunan.
Ribuan warga yang datang dari berbagai penjuru wilayah Kabupaten Blitar itu membanjiri halaman Kantor Pemkab Blitar sejak sakitar pukul 07.30 WIB untuk mengikuti pembagian telur gratis.
Sekitar pukul 09.00 WIB, ketika pembagian telur dimulai, sejumlah anggota kepolisian dipimpin Kasat Intel AKP Dodot Weko meminta panitia penyelenggara untuk membubarkan kegiatan.
Melalui pengeras suara, seorang panitia segera meminta warga yang berkerumun di depan Kantor Pemkab Blitar untuk membubarkan diri.
"Bapak Ibu sekalian, pembagian telur batal dilakukan di sini. Pembagian telur dilakukan di tempat-tempat lain," ujar seorang pria dengan pengeras suara.
Baca Juga: Harga Telur Terus Anjlok, Peternak Ayam di Blitar Bagikan 1,5 Ton Telur Cuma-cuma
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.