KOMPAS.TV - Tentara Nasional Indonesia dituding telah disusupi paham komunis. Tudingan ini dilontarkan mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo setelah dirinya mengetahui sejumlah patung hilang dari Museum Dharma Bakti.
Patung yang hilang berkaitan dengan penumpasan komunisme di tanah air.
Dalam diorama yang ada di Museum Dharma Bakti Kostrad digambarkan tiga petinggi militer semasa menjabat pada tahun 1965 yaitu Presiden Soeharto, Letnan Jendral TNI Sarwo Edhi Wibowo, dan Jenderal Abdul Haris Nasution tengah mengatur strategi penumpasan Gerakan 30 September atau G30S/PKI.
Tudingan Gatot Nurmantyo pun mendapat reaksi keras dari Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman.
Ia membantah penarikan tiga patung di Kostrad dikaitkan dengan masuknya paham komunis di tubuh TNI.
Kami kutip dari Kompas.com, Pangkostrad Letjen Dudung Abdurachman mengatakan, tidak benar tudingan bahwa karena patung diorama tidak ada, diindikasikan bahwa angkatan darat telah disusupi PKI, itu adalah tudingan keji.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga angkat bicara atas tudingan Gatot Nurmantyo.
Baca Juga: Sebut TNI Disusupi PKI, Gatot Dinilai Bermanuver Politik, Agum Gumelar Ingatkan Soal Ambisi Politik
Menurut panglima Hadi Tjahjanto tidak bisa suatu pernyataan didasarkan hanya pada keberadaan patung di suatu tempat.
Saya lebih menganggap statement tersebut sebagai suatu nasihat senior kepada kami prajurit aktif TNI untuk senantiasa waspada agar lembaran sejarah yang hitam tidak terjadi lagi.
Sementara ketua umum Pepabri Jenderal TNI Purnawirawan Agum Gumelar dalam program Sapa Malam berpendapat, tudingan mantan Panglima Gatot soal TNI disusupi TKI sebagai hal yang tidak mungkin.
Bagi Agum pernyataan Gatot hanya mengundang kegaduhan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.