JAKARTA, KOMPAS.TV - Mobilitas masyarakat, khususnya di sektor ritel dan rekreasi, terpantau mengalami peningkatan selama dilonggarkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Merespons hal tersebut, Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alhonzus Widjaja melihatnya sebagai sebuah kewajaran.
"Berbagai pelonggaran yang telah diberikan oleh pemerintah tentunya akan berdampak terhadap peningkatan tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan dan tingkat penjualan sektor ritel," kata Alphonzus, Selasa (28/9/2021).
Namun, Alphonzus menekankan, pemerintah tidak perlu khawatir karena peningkatan mobilitas yang terjadi saat ini belum signifikan.
Baca Juga: Tolak Program Sertifikasi CHSE, PHRI Jakarta: Hanya Gimmick, Tak Tingkatkan Jumlah Pengunjung
"Peningkatan (mobilitas masyarakat) terjadi secara bertahap dan cenderung lambat seiring dengan pelonggaran (PPKM) oleh pemerintah, yang juga dilakukan secara bertahap dan terbatas," terangnya.
Dilihat dari masa PPKM yang ketat, Alphonzus menyebutkan, jumlah pengunjung pusat perbelanjaan atau mal selama pelonggaran terhitung meningkat sekitar lima hingga sepuluh persen saja.
"(Meningkat) menjadi sekitar 35 sampai 40 persen, dibandingkan dengan satu minggu sebelum diberlakukannya pelonggaran untuk anak usia kurang dari 12 tahun," ungkap Alphonzus.
Meski begitu, menurut Alphonzus, sejumlah pelonggaran nyatanya memang sangat diperlukan untuk menggerakkan perekonomian, terutama memulihkan kondisi usaha mal.
"Tingkat kunjungan ke Pusat Perbelanjaan bergerak naik sejak diberlakukannya pelonggaran tersebut meskipun cenderung bertahap dan lambat namun trennya meningkat," pungkas Alphonzus.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.