SEMARANG, KOMPAS.TV- Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan arahan ke seluruh kader partai terkait mitigasi dan kesiapsiagaan penanganan bencana di daerah rawan.
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo sebagai kader PDI Perjuangan mengaku siap melaksanakan arahan tersebut.
"Siap melaksanakan arahan, bahkan sejak lama area rawan bencana di Jawa Tengah sudah dipetakan," katanya usai menghadiri pembukaan Pelatihan Manajemen Baguna PDI Perjuangan secara daring, di Semarang, Selasa (28/9/2021).
Ganjar menjelaskan, arahan Megawati kepada kepala daerah, struktural partai, anggota DPRD dari PDI Perjuangan, dan Baguna PDIP untuk merespons bencana merupakan langkah bagus, serta waktunya tepat kalau diterapkan di Jateng sehingga semua kader partai harus siap dilatih.
Baca Juga: DPD PDI Perjuangan Laporkan Hersubeno Arief atas Penyebaran Hoaks Soal Megawati Koma
"Saya kira bagus sekali. Pertama, tadi pelatihannya termasuk bagaimana membaca informasi BMKG tiap hari, tadi permintaan Ibu (Megawati Soekarnoputri, red.) tiap hari. Kedua, 'early warning system' dengan peringatan yang tradisional saja misal kentongan, memberikan kode alam atau kalau orang Jawa bilang 'ilmu titen'. Itu kemudian dihidupkan lagi, kader partai menggerakkan," papar Ganjar seperti dilansir dari Antara.
Sementara itu, Megawati memberikan arahan tentang pentingnya kesiapsiagaan bencana, tidak hanya mengenai sistem peringatan dini, tetapi juga bagaimana tanggap darurat, reaksi cepat, dan tepat sasaran seandainya bencana terjadi.
Megawati juga sempat menyoroti beberapa daerah di Jawa Tengah yang dinilai rawan longsor dan banjir karena banyak pegunungan dan sungai.
Menanggapi hal itu, Ganjar mengungkapkan, jajarannya sudah lama memetakan area rawan bencana di Jateng.
Baca Juga: Pilpres 2024 Koalisi dengan PDI Perjuangan, Gerindra: Itu Injury Time
Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, lanjut Ganjar, sudah menggelar rapat beberapa hari lalu untuk memetakan wilayah rawan bencana itu seperti kesiapsiagaan di daerah pegunungan seperti wilayah eks-Karesidenan Kedu ke arah barat sampai eks-Karesidenan Banyumas.
Pemetaan juga mengarah pada daerah-daerah yang lebih rendah, sekaligus sebagai antisipasi apabila longsor tidak selesai, diduga akan ada lepasan air yang mengakibat genangan atau banjir di wilayah rendah.
"Peringatan yang diberikan Bu Mega tadi termasuk area rawan banjir. Semarang raya ini termasuk rawan banjir, Solo atau di sekitar Bengawan Solo itu juga rawan. Terus kemudian kita bisa cek seluruh sungai besar seperti Elo itu juga bisa rawan banjir," katanya.
Dalam kesiapsiagaan ini, lanjut Ganjar, Baguna PDI Perjuangan harus siap dan harus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, juga dengan SAR, PMI, TNI, Polri, sampai dengan BNPB dan BPBD-nya.
Baca Juga: Temukan Pelanggaran dalam PTM, Ganjar Minta SMKN 1 Tengaran Lakukan Evaluasi
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.