JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis daftar wilayah di Indonesia yang berpotensi tinggi dan menengah mengalami banjir.
Berdasarkan analisis curah hujan pada dasarian II atau 10 hari kedua bulan September 2021, sebanyak 6,14 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan dan sebagian besar wilayah masih mengalami musim kemarau.
Banyak wilayah Indonesia yang telah memasuki musim hujan dan dilanda hujan lebat.
Bahkan, hujan yang turun kadang disertai angin kencang, kilat atau petir.
Oleh karena itu, BMKG merilis peringatan dini potensi banjir di dasarian II atau 10 hari terakhir bulan September 2021 ini dengan kategori tinggi dan menengah.
Berikut daftar daerah yang berpotensi tinggi dan menengah mengalami banjir hingga 30 September 2021.
Risiko banjir kategori menengah
1. Aceh: Kabupaten Aceh Besar, Aceh Tamiang, Aceh Tenggara, Gayolues
2. Sumatera Utara: Kabupaten Deli Serdang, Langkat
3. Sumatera Barat: Kabupaten Dhamasraya, Kepulauan Mentawai, Pesisir Selatan, Sijunjung, Solok, Solok Selatan
Baca Juga: Banjir Bandang Akibat Luapan Sungai Kelingi Terjang 8 Kelurahan di Lubuk Linggau Sumsel
4. Jambi: Kabupaten Bungo, Kerinci, Kota Sungai Penuh, Sarolangun
5. Bengkulu: Kabupaten Bengkulu Selatan, Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara, Kaur, Lebong, Muko Muko, Rejang Lebong, Seluma
6. Sumatera Selatan: Kabupaten Empat Lawang, Lahat, Musi Rawas, Ogan Komering Ulu
7. Jawa Barat: Kabupaten Bandung, Cianjur
8. Kalimantan Barat: Kabupaten Kapuas Hulu, dan Sintang
9. Kalimantan Tengah: Kabupaten Barito Utara, Gunung Mas, Kapuas, Katingan, Kotawaringin Timur, Murung Raya
10. Kalimantan Timur: Kabupaten Berau, Kutai Barat, Kutai Timur, Mahakam Ulu
11. Kalimantan Utara: Kabupaten Malinau, Nunukan
12. Sulawesi Utara: Kabupaten Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Selatan, Bolaang Mongondow Utara, Minahasa
13. Gorontalo: Kabupaten Boalemeo, Bone Bolango, Gorontalo, Gorontalo Utara, Pahuwato
14. Sulawesi Tengah: Kabupaten Banggai, Buol, Donggala, Morowali, Morowali Utara, Parigi Moutong, Poso, Sigi, Tojo Una-Una, Toli Toli, Kota Palu
15. Sulawesi Barat: Kabupaten Majene, Mamasa, Mamuju, Mamuju Tengah, Polewali Mandar
16. Sulawesi Selatan: Kabupaten Enrekang, Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara, Pinrang, Sidenreng Rappang, Tana Toraja, Wajo
17. Sulawesi Tenggara: Kabupaten Kolaka Utara, Konawe, Konawe Selatan, Konawe Utara, Kota Kendari
18. Maluku: Kabupaten Buru, Buru Selatan, Maluku Tengah, Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur, Kota Ambon
19. Maluku Utara: Kabupaten Halmahera Barat, Halmahera Selatan, Halmahera Tengah, Pulau Morotai, Pulau Taliabu, Tidore Kepulauan
20. Papua Barat: Kabupaten Manokwari, Sorong, Teluk Bintuni, Teluk Wondama, Kota Sorong
21. Papua: Kabupaten Deiyai, Dogiyai, Jayapura, Jayawijaya, Mamberamo Raya, Mamberamo Tengah, Mimika, Nabire, Paniai
Kategori tinggi risiko banjir
1. Papua Barat: Kabupaten Teluk Bituni
2. Papua: Kabupaten Deliyai, Dogiyai, Mimika, Nabire, dan Paniai
Terkait peringatan dini tersebut BMKG mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap cuaca ekstrem.
Hal itu disampaikan Pelaksana tugas Deputi Bidang Klimatologi BMKG Urip Haryoko, dalam keterangan tertulis.
Tidak hanya perlu waspada terhadap banjir, pihaknya juga mengimbau seluruh pihak untuk waspasa terhadap hujan es, hujan lebat dengan periode singkat, angin puting beliung dan lain sebagainya
Selain itu, upayakan juga untuk segera melakukan pemeriksaan sarana-prasarana dan lingkungan di sekitarnya, sebagai bentuk mitigasi.
"Periode musim hujan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menambah luas tanam, melakukan panen air hujan dan mengisi waduk atau danau yang berguna untuk periode musim kemarau yang akan datang," jelasnya.
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG, 27 September 2021: Jakarta Waspada Cuaca Ekstrem
Dengan begitu, masyarakat juga diharapkan terus memantau perkembangan iklim dan cuaca terkini sebagai mitigasi agar tahu persiapan seperti apa yang bisa dilakukan.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.