Baca Juga: Keluarga Jemput Jenazah Pemimpin Teorirs MIT Ali Kalora di RS Bhayangkara Palu
Qatar dan Rukli
Kemudian, Koopsgabsus TNI bersama Satgas Madago Raya kembali menewaskan dua teroris lainnya. Itu terjadi setelah Tim Tricakti 3 Koopsgabsus TNI mengikuti jejak pelarian kelompok Qatar di wilayah perbukitan pedalaman hutan Tokasa, Tanahlanto, Kabupaten Parimo.
Dalam pengejaran tersebut, Qatar dan Rukli tewas di tempat dalam operasi senyap yang berlangsung pada Minggu (11/7), sekitar pukul 03.00 WITA. Qatar selama ini dikenal sebagai eksekutor utama teroris Poso yang dikenal sadis.
Ia dipanggil Amir atau pimpinan dalam jaringan kelompok teroris Poso tersebut. Hal ini terungkap dalam sejumlah dokumen yang berhasil dibongkar dan dianalisa Tim Analis Koopsgabsus.
Selama ini, Qatar dan Ali Kalora berpisah karena ada ketidakcocokan dan pertentangan di antara dua pemimpin teroris tersebut.
Baca Juga: Daftar Barang Ali Kalora yang Tewas Ditembak Satgas Madago Raya, Ada Senjata M-16 hingga Beras
Abu Alim
Kemudian, tim gabungan Satgas Madago Raya menyergap dan menembak mati teroris bernama Abu Alim, enam hari pasca-penyergapan Tokasa, Sabtu (17/7).
Ali Kalora dan Jaka Ramadan
Melalui operasi yang terintegrasi secara terus-menerus, personel TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Madago Raya yakni Tim Sogili kembali menewaskan dua teroris di perkebunan dekat perkampungan Dusun Astina, Balinggi, Parimo, pada Sabtu (18/9).
Hasil identifikasi korban tewas adalah Ali Kalora dan Jaka Ramadan. Dengan demikian, operasi perburuan yang digelar Satgas gabungan TNI dan Polri telah melumpuhkan tujuh teroris MIT Poso.
"Termasuk tokohnya yakni Qatar dan Ali Kalora dalam periode Januari hingga pertengahan September 2021," terang dia.
Baca Juga: Satgas Madago Raya Buru Empat Anggota MIT, Kapolda Pastikan Tidak Ada Pengganti Ali Kalora
Sementara itu, Panglima Koopsgabsus Tricakti Mayjen TNI Richard T H Tampubolon menyebut saat ini tinggal empat teroris yang tersisa.
“Mohon doa dan dukungan untuk semua prajurit yang terus agresif dan bekerja keras di lapangan, agar segera dapat menumpas sisa empat DPO teroris lainnya," tandas Mantan DanGrup 2 Kopassus, Kandang Menjangan itu.
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.