JAKARTA, KOMPAS.TV - Rumah lawas era kolonial memang dikenal sebagai hunian yang nyaman nan sejuk, sehingga cocok untuk tempat tinggal di wilayah beriklim tropis seperti Indonesia.
Hal tersebut tak dapat dipungkiri karena rumah berlanggam arsitektur Indische Style (Indis) ini memiliki konsep rancangan yang fokus pada akomodasi air dan angin dalam setiap ruangnya.
Namun, arsitek sekaligus pengurus Badan Pengkajian dan Pelestarian Arsitektur, Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Nasional Aditya W Fitrianto mengatakan, sejatinya ada delapan ciri khusus dalam gaya arsitektur Indis.
"(Ciri) paling menonjol adalah (rumah bergaya arsitektur Indis) sarat akan bukaan, baik berupa pintu maupun jendela. Khusus untuk jendela, didominasi (model) jalusi atau krepyak," jelas Aditya, dikutip dari Kompas.com, Senin (20/9/2021).
Baca Juga: Arsitektur dan Pandemi: Perubahan Konsep Desain Sebagai Bentuk Adaptasi
Untuk lebih lengkapnya, berikut delapan ciri khas gaya arsitektur Indis yang menjadi kunci kenyamanan rumah lawas tempo dulu.
1. Berwarna terang
Rumah bergaya arsitektur Indis identik dengan cat dinding warna terang seperti putih atau krem, yang dimaksudkan untuk mengurangi penyerapan panas dari sinar matahari.
2. Jendela berlapis
Model jendela berlapis pada rumah tempo dulu dikenal dengan nama jalusi atau krepyak, yang tidak hanya mejalankan fungsi sebagai bukaan atau jalannya udara, tapi juga tetap memberi privasi untuk penghuni.
Supaya terlihat lebih cantik, jalusi atau krepyak yang menjadi daun jendela pada sisi luar, biasanya dikombinasikan dengan daun jendela sisi dalam berhiaskan kaca patri.
Baca Juga: Bangga! 3 Karya Biro Arsitek Indonesia Raih Penghargaan Internasional
3. Pintu dengan lubang angin
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.