JAKARTA, KOMPAS TV - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani mempertanyakan langkah pemerintah menindaklanjuti kasus penyerangan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kepada tenaga kesehatan (Nakes) di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, beberapa hari lalu.
Wakil Ketua Fraksi PKS itu mendesak pemerintah untuk segera mengusut dan menindaklanjuti kasus ini hingga tuntas. Sebab, nakes dan fasilitas kesehatan merupakan wilayah sakral yang terlarang disentuh dalam konflik apapun.
Baca Juga: Dugaan Motif Penyerangan Kelompok Teroris Terhadap Tenaga Kesehatan di Papua
"Mereka berada di daerah terpencil di pengunungan Papua untuk menjalankan misi kemanusiaan," kata Netty dalam keterangan tertulis, Senin (20/9/2021).
Menurut dia, jaminan keamanan dan perlindungan terhadap nakes yang bertugas di wilayah konflik harus menjadi prioritas pemerintah.
"Perlindungan dan jaminan keamanan bagi seluruh warga negara merupakan amanat konstitusi. Tidak hanya untuk WNI di dalam negeri, tapi bahkan juga mereka yang di luar negeri. Ini tanggung jawab negara," ujarnya.
Selain itu, saat ini Indonesia masih dilanda denga dengan Covid-19 yang mana nakes menjadi garda terdepan.
"Seharusnya mereka aman dari berbagai konflik apapun dan terlindungi jiwanya untuk tetap menjalankan misi kemanusiaan," kata dia.
Baca Juga: KKB Bunuh Nakes, Gubernur Papua Minta Pemkab Pegunungan Bintang Lebih Aktif Selesaikan Masalah
Ia menyebut, jika tenaga dan fasilitas kesehatan telah diserang, disiksa dan dilecehkan oleh KKB, maka pemerintah harus bertindak tegas dengan mengusut tuntas para teroris pelakunya.
"Ini merupakan bentuk penghinaan terhadap kemanusiaan yang tidak boleh dibiarkan, apalagi sampai berulang lagi," kata dia.
Ia mengimbau pemerintah untuk memberikan dukungan dan santunan memadai untuk korban dan keluarganya sebagai bentuk pertanggungjawaban.
"Pastikan korban dan keluarganya mendapatkan dukungan dan santunan memadai dari pemerintah. Mereka perlu mendapatkan perawatan psikis untuk memulihkan luka traumatis. Jangan sampai insiden ini membuat nakes menolak bertugas di wilayah terpencil dan konflik karena merasa tidak aman," katanya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.