JAKARTA, KOMPAS.TV - Pembelajaran tatap muka di berbagai daerah di Indonesia yang berada di PPKM level 2-3 telah dilaksanakan.
Namun sejalannya pelaksanaan pembelajaran tatap muka menimbulkan masalah baru yakni munculnya klaster Covid-19 di lingkungan pendidikan.
Di SMA Negeri 1 Padang Panjang, Sumatera Barat, ditemukan 58 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Ke-58 orang itu terdiri dari 56 orang siswa dan dua orang tenaga pengajar.
Temuan kasus ini dimulai saat dilakukan pelacakan kepada seluruh siswa dan guru setelah ada satu orang siswa yang dinyatakan positif Covid-19.
Ke-58 yang dinyatakan positif Covid-19 ini merupakan pasien tanpa gejala dan saat ini mereka tengah melakukan isolasi mandiri di asrama sekolah.
Adanya temuan kasus Covid-19 di SMA Negeri 1 Padang Panjang membuat proses pembelajaran tatap muka di SMA Negeri 1 Padang Panjang dihentikan sementara dan pembelajaran kembali dilakukan secara daring.
Selain di SMA Negeri 1 Padang Panjang, klaster pendidikan juga muncul di Institut Shanti Bhuana di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.
Dari klaster ini, ditemukan 139 mahasiswa yang dinyatakan positif Covid-19.
Adanya sejumlah klaster yang terjadi di lingkungan pendidikan di Indonesia mendapatkan sorotan dari organisasi kesehatan dunia (WHO).
Dalam laporan mingguannya pada Rabu 15 September 2021, WHO menyebut, “Sekitar satu bulan kegiatan pembelajaran tatap muka telah dimulai, 54 siswa dari SMA 1 Padang Panjang Sumatera Barat terkonfirmasi positif Covid-19 per 11 September. Kasus Covid-19 juga ditemukan di Institut Shanti Bhuana di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Per 12 September dilaporkan ada 139 mahasiswa dari Institut tersebut dinyatakan Covid-19, berdasarkan hasil PCR.”
Epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman menyebut penyelenggaraan pembelajaran tatap muka bukan tanpa risiko sehingga manajemen risiko dalam tatap muka itu harus diperhatikan.
Selain itu Dicky juga menyampaikan protokol kesehatan di lingkungan sekolah harus diperketat dan percepatan vaksinasi juga harus dilakukan guna membentuk kekebalan komunal.
Dalam situasi seperti ini, peran orangtua siswa sangat penting karena anak-anak yang tertular ini bukan hanya tertular dari lingkungan sekolah tapi juga dari lingkungan sekitarnya.
Maka untuk mengantisipasi penularan Covid-19 di lingkungan pendidikan, semua pihak baik guru, siswa, maupun orangtua siswa wajib menerapkan protokol kesehatan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.