YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Tumor usus besar adalah benjolan jinak yang tumbuh di usus besar atau rektum (bagian bawah usus besar).
Benjolan itu bisa berupa polip, hamartoma, ataupun lipoma. Penyakit ini biasanya tidak berbahaya. Namun, ada juga benjolan yang berpotensi ganas dan berkembang menjadi kanker.
Dilansir dari Canadian Cancer Society, Jumat (17/9/2021), para ahli menduga penyebab tumor usus besar berasal dari produksi sel lapisan usus yang berlebihan.
Baca Juga: Kuota Belajar Agustus 2021 Segera Cair, Ini Cara Cek untuk Telkomsel, Indosat dan Provider Lain
Sel-sel ini lantas menumpuk di usus besar dan membentuk benjolan. Beberapa faktor risiko yang meningkatkan peluang seseorang terkena tumor usus besar, antara lain:
Tumor usus besar biasanya bisa sembuh setelah dioperasi. Dalam beberapa kasus, penyakit ini berkemungkinan akan kambuh lagi.
Alhasil, biasanya dokter menyarankan penderita yang merasakan gejala tumor usus besar agar menjalani pemeriksaan kesehatan secara berkala, setidaknya satu sampai lima tahun sekali.
Sementara itu, disarikan dari laman resmi American Society of Colon and Rectal Surgeons, terdapat beberapa gejala tumor usus besar yang kerap dirasakan pengidapnya, antara lain:
Gejala tumor usus besar di atas terkadang mirip dengan gangguan pencernaan. Jika Anda merasakan tanda-tanda penyakit di atas, segera konsultasikan ke dokter.
Dokter biasanya akan menyarankan penderita untuk melakukan pemeriksaan kolonoskopi. Kolonoskopi adalah pemeriksaan menggunakan tabung fleksibel panjang dan tipis yang dilengkapi kamera.
Selama pemeriksaan, jika ditemukan tumor usus besar, dokter biasanya akan menjalankan tindakan pengangkatan untuk menghilangkan penyakit ini.
Baca Juga: Kenali Tiga Penyebab Ini yang Membuat Ban Motor Benjol
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.