JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah Indonesia berencana memberi bantuan sebesar US$3 juta atau senilai Rp42,77 miliar untuk Afghanistan.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan bantuan tersebut merupakan komitmen Indonesia untuk membantu Afghanistan yang kini telah dikuasai rezim Taliban.
"Indonesia berkomitmen memberikan bantuan sebesar US$3 juta kepada masyarakat Afghanistan, melalui mitra lokal yang terpercaya," kata Retno dalam pertemuan virtual Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait situasi di Afghanistan dikutip Selasa (14/9/2021).
Dalam pertemuan itu, Retno juga menerangkan bantuan yang akan diberikan Indonesia sebesar US$150 ribu atau senilai Rp2,1 miliar diperuntukan bagi bantuan kemanusiaan dalam situasi darurat.
Sedangkan, bantuan sekitar US$2,85 juta atau senilai Rp40,6 miliar akan ditujukan untuk mendukung pembangunan di Afghanistan selama tiga tahun ke depan.
Di forum PBB itu, Retno juga menekankan bahwa komunitas internasional memegang tanggung jawab memastikan bantuan secara cepat dan lancar bagi rakyat Afghanistan.
"Keselamatan dan kehidupan masyarakat Afghanistan adalah prioritas utama," ujar Retno.
Baca Juga: Diburu Taliban, Pilot Angkatan Udara Afghanistan Mengungsi ke UEA
Adapun bantuan yang akan digelontorkan Pemerintah Indonesia, kata Retno, akan terfokus khususnya dalam bidang kesehatan, pendidikan, pemberdayaan perempuan, dan pertambangan.
Dalam rilis Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Retno juga menuturkan total bantuan yang selama ini diberikan Indonesia ke Afghanistan telah mencapai US$10 juta atau senilai Rp142,4 miliar.
Kontribusi bantuan tersebut diberikan melalui program kerja sama trilateral, peningkatan kapasitas bidang UMKM, pemberdayaan perempuan, pemerintahan yang baik, serta pengelolaan sumber daya alam di Afghanistan.
Kendati demikian, Retno menegaskan bahwa Indonesia terus berharap Afghanistan di tangan Taliban akan membentuk pemerintahan yang inklusif, melindungi hak asasi manusia, dan mencegah negara Asia Selatan itu menjadi sarang aktivitas terorisme.
Bantuan dari Indonesia tentu belum menutup kebutuhan Afghanistan. Menurut PBB, Afghanistan membutuhkan setidaknya US$606 juta untuk membantu proses pemulihan.
Dalam pertemuan virtual tersebut, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga menekankan soal situasi di Afghanistan yang menjadi salah satu krisis kemanusiaan terparah di dunia dalam sejarah.
Pergolakan politik Afghanistan berlangsung di tengah pandemi Covid-19 dan musim kekeringan parah.
Oleh karena itu, kata Retno, Sekjen PBB mengimbau negara-negara lain turut mendukung secara finansial guna memastikan keberlangsungan hidup masyarakat Afghanistan.
Baca Juga: Bertemu Taliban, Menlu Retno: Mereka Berkomitmen Bentuk Pemerintahan Inklusif
"Sekjen PBB mengimbau dukungan negara-negara, terutama membantu secara finansial untuk memastikan keberlangsungan bantuan bagi masyarakat Afghanistan yang membutuhkan," kata Retno dalam keterangan tertulis.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.