JAKARTA, KOMPAS.TV - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) meminta maaf atas pernyataan yang mengizinkan pelaku pelecehan seksual, Saipul Jamil, tampil di televisi untuk edukasi.
Komisioner KPI Mulyo Hadi Purnomo mengakui diksi yang digunkan tersebut tidak pas dan ditangkap berbeda oleh masyarakat.
"Pertama memang kami harus sampaikan permohonan maaf atas pilihan diksi yang sangat tidak tepat sangat tidak pas yang disampaikan oleh Ketua KPI," kata Mulyo dalam program Sapa Indonesia Pagi Kompas.TV, Senin (13/9/2021).
Baca Juga: Petisi Boikot Saipul Jamil Tembus 500.000 Tanda Tangan, KPI Akhirnya Surati 18 Stasiun Televisi
Mulyo menjelaskan, secara rinci, sebetulnya apa yang disampaikan di dalam pernyataan tersebut adalah muatan terkait hal-hal seperti tidak hanya pada kasus pada persoalan penyimpangan seksual, tapi juga pada edukasi.
"Tetapi kemudian tidak cukup untuk bisa memberikan penjelasan ..... Kemudian menjadi ditangkap berbeda pesannya oleh publik," kata Mulyo.
"Karena itu atas nama KPI, saya menyampaikan minta maaf atas pernyataan yang tidak tepat tersebut," terang Mulyo.
Sebelumnya, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Agung Suprio menjadi sorotan setelah mengeluarkan pernyataan tentang boleh tidaknya artis Saipul Jamil tampil di acara televisi.
Agung menegaskan bahwa Saipul Jamil bisa tampil di televisi hanya untuk konteks edukasi.
"Dia (Saipul Jamil) bisa tampil untuk kepentingan edukasi. Jadi misalnya ya, dia hadir sebagai ya bahaya predator, itu kan bisa juga ditampilkan seperti itu," kata Agung.
Menurut dia, Saipul Jamil bisa tampil di televisi misalnya dalam konteks wawancara atau edukasi mengenai pelecehan seksual.
Namun, untuk sementara Saipul Jamil belum bisa tampil di televisi jika tujuannya untuk hiburan.
Baca Juga: Hati Nurani Terguncang, Robby Purba Pilih Kembalikan Honor dari KPI
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.