Wakil Ketua MPR Fraksi PDIP: Apakah Mundurnya Menkumham Akan Menyelesaikan Masalah di Lapas?

JAKARTA, KOMPAS TV – Wakil Ketua MPR RI Fraksi PDIP Ahmad Basarah meminta kepada semua pihak untuk tak mempolitisasi musibah kebakaran Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang, Banten.

Ia tak setuju dengan narasi-narasi yang meminta Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly mundur dari jabatannya. 

Menurut dia, dengan menyoroti aspek politik, maka itu menunjukkan kalau masyarakat Indonesia kian tipis rasa empatinya.

Sebab, peristiwa itu merenggut nyawa puluhan narapidana yang sedang menjalani hukuman di balik jeruji besi.

"Apakah dengan mundurnya Menkumham lalu semua masalah di lingkungan Lapas yang sudah berlarut-larut sejak puluhan tahun lalu akan dapat terselesaikan?" kata Ahmad seperti dikutip dari laman mpr.go.id, Jumat (10/9/2021). 

Baca Juga: Dirjen Pemasyarakatan Diminta Mundur Sebagai Pertanggungjawaban Tragedi Kebakaran Lapas

Ia menyebut, bangunan yang terbakar itu sudah berusia tua. Termasuk instalasi listrik yang belum pernah dibenahi sejak lapas itu berdiri tahun 1972. 

Kemudian, jumlah penghuninya yang melebihi kapasitas, yaitu 2.072 orang. Padahal jumlah seharusnya maksimum 600 orang, juga menjadi permasalahan di sana.

"Berdasarkan fakta-fakta sementara itu, wajar jika banyak korban tewas atau terluka. Berlebihan dan tidak elok jika kasus ini dijadikan komoditas politik praktis untuk mengganti jabatan Menkumham," ujarnya. 

Ia pun mengapresiasi langkah Menkumham yang bertindak cepat dengan menyantuni keluarga korban serta merawat baik-baik semua korban luka berat dan ringan.

Selain itu, Menkumham juga membentuk lima tim khusus untuk menangani musibah ini secara intensif.

Baca Juga: Menkumham Yasonna Laoly Jenguk Korban Kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang

Lebih lanjut Ahmad Basarah menambahkan, agar musibah ini tak terjadi lagi, maka Kementerian Keuangan, harus mengalokasikan anggaran untuk merevitalisasi lapas di Tangerang dan semua lapas di Tanah Air. 

"Jika kebijakan ini tidak segera dilakukan, musibah yang sama sangat mungkin terjadi di banyak lapas di Tanah Air," tandas dia.