JAKARTA, KOMPAS.TV – Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia (RI) Yaqut Cholil Qoumas pada akhir Agustus 2021 ini berencana berkunjung ke Arab Saudi untuk memenuhi undangan pemerintah negara tersebut.
Kesempatan ini akan digunakan untuk melobi agar Pemerintah Arab Saudi menerima kembali perjalanan umrah jamaah asal Indonesia.
Hal ini disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Khoirizi kepada Kompas.TV, Kamis (26/8/2021) malam.
“Dalam waktu dekat Menteri Agama akan ke Arab Saudi memenuhi undangan menteri agama di sana. Kesempatan ini akan digunakan Menteri Agama untuk melakukan lobi dan diplomasi mengkomunikasikan beberapa hal agar kita bisa segera mengirim Jemaah,” ujar Khoirizi.
Baca Juga: KJRI Jeddah Sebut Arab Saudi Belum Keluarkan Kebijakan Baru bagi Jemaah Umrah Indonesia
Menurut Khoirizi ada sejumlah hal yang akan disampaikan Menaq Yaqut agar perjalanan umrah asal Indonesia dibuka kembali.
Diantaranya ialah menyangkut perkembangan penananganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Khorizi mengatakan Menteri Agama akan melobi pemerintah Arab Saudi karena situasi penyebaran Covid-19 di Indonesia sudah mulai mereda.
Baca Juga: Berharap Mekah Segera Dibuka, Inul Daratista: Masih Punya Janji Berangkatkan Umrah 65 Orang
“Hari ini kita bersyukur penyebaran Covid-19 sudah melandai. Angka kematian menurun. Jumlah vaksinasi semakin meningkat, dan vaksin Sinovac juga sudah diakui oleh WHO (World Health Organization)," ujar Khoirizi.
Dia menyatakan sejumlah fakta itulah yang akan menjadi amunisi bagi pemerintah untuk meyakinkan Pemerintah Arab Saudi agar membuka kembali perjalanan umrah jamaah asal Indonesia.
“Dengan perkembangan ini, kita menyampaikan ke Pemerintah Arab Saudi bahwa Indonesia serius menangani Covid-19,” paparnya.
Baca Juga: Biaya Umrah Diperkirakan Capai Rp60 Juta, Kemenag Lobi Arab Saudi Longgorkan Kebijakan
Namun Khoirizi mengingatkan agar warga Indonesia bisa kembali melakukan ibadah di Tanah Suci, maka perlu keseriusan dan kerja bersama.
Karena itu masyarakat juga harus selalu mematuhi protokol kesehatan dan bersedia menerima vaksin.
Menurutnya semakin baik penerapan protokol kesehatan dan semakin banyak masyarakat yang mendapatkan vaksin, maka kepercayaan negara lain untuk menerima warga Indonesia pun akan meningkat.
Khusus calon jemaah umrah, Khoirizi mengingatkan agar tidak memilih-milih vaksin.
“Karena jarak antara suntikan vaksin dosis pertama dan kedua itu agak jauh, jangan sampai ketika sudah bisa melakukan ibadah, tapi kita belum divaksin atau ternyata baru sekali divaksin,” paparnya.
Baca Juga: MUI Sarankan Indonesia Tunda Berangkatkan Jemaah Calon Haji ke Arab Saudi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.