JAKARTA, KOMPAS TV - Tersebarnya berita bocoran dialog pejabat mendapat vaksin tambahan menuai kecaman dari berbagai kalangan. Pasalnya, program itu awalnya hanya diperuntukan bagi para tenaga kesehatan.
Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Mulyanto menilai peristiwa itu sangat memalukan. Mereka seharusnya memberi contoh yang baik kepada masyarakat dengan tidak menggunakan otoritasnya untuk mendapatkan vaksin ketiga tersebut.
"Para pejabat jangan memberi teladan tidak baik di tengah penderitaan masyarakat menghadapi pandemi Covid-19 ini. Jangan mentang-mentang pejabat boleh melanggar aturan dan melukai rasa keadilan dalam masyarakat," kata Mulyanto dalam keterangan tertulis, Kamis (26/8/2021).
Baca Juga: Heboh Pejabat Disuntik Vaksin Booster, Kemenkes Tegaskan Vaksin Booster Hanya untuk Tenaga Kesehatan
Menurut dia, kecepatan vaksinasi sekarang jauh dari target 4 juta per hari, diharapkan agar memprioritaskan vaksin dosis kesatu dan kedua untuk masyarakat umum.
"Sedang Untuk dosis ketiga hanya diberikan kepada nakes, yang sangat rentan terpapar mengingat dosis 1 dan 2 yang mereka terima adalah vaksin sinovac dgn tingkat kemanjuran pas-pasan, sehingga perlu booster," ujarnya.
Ia menambahkan kalau para pejabat negara ingin vaksin dosis ketiga sebaiknya diberikan setelah masyarakat secara umum mendapat dosis lengkap.
"Itu pun bagusnya menggunakan vaksin Merah Putih yang sedang disiapkan," kata Mulyanto.
Ia meminta pemerintah fokus menanggulangi pandemi ini berdasar prinsip keadilan dan kepentingan masyarakat.
"Sebaiknya sekarang ini kita fokus menuntaskan vaksinasi dosis 1 dan 2 untuk masyarakat umum. Kalau sudah selesai barulah berikan vaksin dosis ketiga bagi siapapun yang membutuhkan. Itu baru adil," katanya.
Seperti diketahui, sejumlah pejabat diduga telah mendapat suntikan vaksin booster atau vaksin ketiga. Hal ini diketahui melalui obrolan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan sejumlah pejabat saat kunjungan ke Kalimantan Timur (Kaltim), Selasa (24/8/2021).
Usai meninjau vaksinasi, Jokowi sempat berbincang dengan para pejabat yang mendampinginya.
Di antaranya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Gubernur Kaltim Isran Noor, dan Wali Kota Samarinda Andi Harun.
Dalam obrolan, ternyata Wali Kota Samarinda Andi Harun telah menerima vaksin booster (penguat) berupa vaksin Nusantara.
Baca Juga: LaporCovid-19 Minta Pejabat yang Sudah Disuntik Vaksin Booster Mundur dari Jabatannya
"Udah 2 kali plus booster vaksin Nusantara," katanya dalam siaran YouTube Sekretariat Presiden, dikutip dari TribunJabar.id, Selasa (24/8/2021).
"Oh pantes seger bener, mendahului kita ini pak wali kota," timpal Presiden Jokowi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.