JAKARTA, KOMPAS TV - Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali menilai pertemuan antara Gerindra dan PDIP itu merupakan sebuah hal yang lumrah dilakukan oleh partai politik. Apabila dikaitkan dengan persiapan koalisi menyongsong Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, dirinya menyebut masih terlalu dini.
Ia menjelaskan, komunikasi atau pertemuan antar partai politik itu tak lantas diartikan kalau mereka akan langsung berkoalisi. Misalnya, nanti Nasdem ketemu dengan Golkar atau PKS, pembahasan yang dibicarakan tidak hanya ihwal Pilpres 2024, melainkan juga mengenai persoalan kebangsaan.
Baca Juga: Pertemuan Tertutup PDIP dan Gerindra Tak Bahas Pemilu 2024
"Mungkin Nasdem nanti ketemu dengan Golkar, atau dengan PKS, itu juga pasti yang kita bicarakan adalah tentang kebangsaan. (Pilpres) Itu masih sangat lama, ada banyak hal yang kemudian lebih urgen untuk didiskusikan ketimbang hanya sekadar berpikir untuk pencapresan dan lain-lain di 2024," kata Ali kepada Kompas TV, Rabu (25/8/2021).
Menurut dia, dalam menyelesaikan masalah yang ada sekarang ini dibutuhkan peran para politikus untuk melahirkan sebuah kebijakan yang bisa membawa dampak baik. Sehingga, dibutuhkan komunikasi politik seperti yang dilakukan oleh Gerindra-PDIP.
"Bagi Nasdem, hal seperti itu (pertemuan PDIP-Gerindra) adalah hal yang normal, yang memang harus dilakukan partai-partai politik. Seperti biasa Nasdem ketemu dengan partai apa umpamanya Golkar, apa kemudian ketika Nasdem ketemu Golkar harus berbicara tentang capres? Enggak, kita bicara kebangsaan," ujarnya.
Meski begitu, ia tak menyangkal kalau setiap parpol melakukan pertemuan akan menyinggung ihwal agenda politik ke depannya.
"Tapi yang pasti, ketika partai politik bertemu dengan partai politik, pasti mereka bicara soal politik, namanya juga partai politik," katanya.
Baca Juga: Terima Gerindra di Kantor DPP PDIP, Hasto Kenang Momentum Kecurangan Pemilu 2009
Saat ini, di dalam internal Nasdem sendiri belum ada pembahasan terkait sikap partai menyongsong Pilpres 2024 mendatang. Bahkan, ia menyatakan pihaknya masih terbuka untuk merajut hubungan baik dengan seluruh partai yang ada.
"Nasdem pun tidak menutup kemungkinan berkoalisi dengan PDIP, dengan Gerindra, tapi kan tidak serta merta bertemu itu berkoalisi," kata dia.
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, saat ini bukan waktu yang tepat bagi tokoh politik untuk membicarakan arah koalisi menyongsong agenda Pemilu 2024 mendatang. Sebab ada masanya untuk membicarakan hal itu, dan yang penting kini adalah soal penanganan pandemi Covid-19.
"Untuk pemilu 2024, kalau dari aspek ideologi kita sama-sama punya komitmen terhadap Pancasila. Nanti setelah pandemi ini bisa kita lewati bersama-sama, ada momentumnya, ada waktunya untuk membahas hal-hal tersebut. Karena skala prioritas adalah kepentingan rakyat, keselamatan bangsa dan negara," kata Hasto.
Baca Juga: Jokowi-Prabowo ke Kaltim Bahas Pilpres 2024? Ini Jawaban Waketum Gerindra
Sementara itu, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut, pihaknya dan PDIP memilih untuk membahas hal yang strategis, bukan terkait kepentingan politik. Sehingga yang dibahas adalah kesepakatan mengenai Pancasila sebagai ideologi negara yang harus dijaga serta dilaksanakan.
"Kami tidak bicara yang lain (pemilu 2024, red) karena menurut kami keselamatan rakyat, keselamatan negara di atas segala-galanya. Dan keselamatan kita semua, harus terus menjadi negara yang kuat bersatu. Itu sebabnya kami berdua hanya bicara masalah pandemi covid ini, karena menurut kami ini adalah hal yang paling vital," ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.