JAKARTA, KOMPAS.TV - Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan belum mendapatkan informasi kemungkinan adanya simpatisan Taliban yang ada di Indonesia.
"Kita belum dapatkan informasi itu," kata Argo kepada wartawan, Minggu (22/8/2021). "Kita sedang lakukan penyelidikan ada kaitannya atau tidak."
Argo menuturkan pihaknya masih belum menentukan apakah ada keterkaitan antara kelompok Taliban di Afghanistan dan kelompok-kelompok teroris yang ada di Indonesia.
"Kita belum bisa menentukan. Kita tetap waspada, kita tetap melakukan penyidikan," tukasnya.
Seperti diketahui, Taliban menguasai Kabul, ibukota Afghanistan sejak 15 Agustus 2021 lalu. Presiden Afganistan, Ashraf Ghani lebih dulu kabur sesaat setelah Taliban menguasai kota.
Baca juga: Jusuf Kalla: Afghanistan di Bawah Kepemimpinan Taliban akan Berubah, Tak Seperti 2 Dasawarsa Lalu
Pasukan Anti-Taliban dikabarkan mendapat tambahan kekuatan setelah tentara Afghanistan ikut bergabung dengan mereka.
Pasukan Anti-Taliban dipimpin oleh Ahmad Massoud yang merupakan putra dari Ahmad Shah Massoud, pemimpin Mujahidin yang selalu menentang Taliban.
Ahmad Shah Massoud sendiri tewas dibunuh Al-Qaeda beberapa saat sebelum penyerangan 9/11.
Para pejuang yang diketahui bernama Front Perlawanan Nasional Afghanistan itu berpusat di Panjshir, sebelah utara Kabul.
Area tersebut menjadi satu dari sedikit tempat yang belum dikuasai oleh Taliban.
Kemudian sejak Taliban kembali menguasai Afghanistan dan timbulnya beberapa konflik di sana, setidaknya 26 Warga Negara Indonesia (WNI) telah dievakuasi ke Tanah Air dari Afghanistan pada Sabtu (21/8/2021).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.