JAKARTA, KOMPAS. TV- Curahan hati Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang menangis karena penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo dinilai bakal menyebabkan membaiknya hubungan Jokowi dan PDIP. Tangis Megawati juga sekaligus bisa menghentikan spekulasi publik soal buruknya hubungan Istana dan Teuku Umar.
Pandangan ini disampaikan Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno dalam video yang diterima Kompas TV, Kamis (19/8).
Baca Juga: Hasto Bantah Pernyataan Megawati Bela Jokowi untuk Menetralisir Kritik Puan
“Momentum ketika megawati membela habis-habisaan Jokowi menghapus semua kecurigaan-kecurigaan saat ini yang seolah-olah telah terjadi hubungan tidak harmonis antara PDIP dan Jokowi,” kata Adi Prayitno .
Menurut Adi Prayitno selama ini publik memang bersepkulasi ada hubungan yang tidak harmonis antara Joko Widodo dan Megawati Soekarnoputri.
Spekulasi ini muncul karena sikap sejumlah politisi PDIP yang kerap mengkritik habis-habisan kebijakan pemerintahan Jokowi, misalnya terkait penanganan pandemic Covid 19.
Bahkan, kata Adi Prayitno, kritikan juga disampaikan Ketua DPR Puan Maharani yang juga putri dari Megawati Soekarnoputri.
Di sisi lain, putra Jokowi Gibran Rakabuming di media sosialnya mengupload foto Jokowi dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang memberikan sinyal bahwa presiden lebih nyaman bersama Partai Golkar yang lebih total mendukung pemerintahan.
Baca Juga: Reaksi Jokowi Ketika Megawati Cerita Menangis Bela Dirinya
“Hal inilah yang menimbulkan seakan-akan telah terjadi konflik politik antara teuku umar dan istana,” katanya.
Dia mengatakan perbaikan hubungan Jokowi dan PDIP penting untuk perhelatan politik 2024. Sebab meski Jokowi tidak lagi mencalonkan diri, tapi dia bisa mengalihkan dukungannya kepada calon yang tidak didukung PDIP.
Apalagi jika PDIP tidak memberikan penghormatan yang seharusnya kepada presiden yang telah terpilih dua periode berturut-turut tersebut.
Baca Juga: Banyak Orang yang Hina Presiden Jokowi, Megawati Menangis
“Bukan tidak mungkin hal ini membuat Jokowi berpaling untuk mendukung kandidat lain yang membuat Jokowi nyaman dan diperlakukan sebagai orang yang relatif penting di negara ini. Ini pesan politiknya,” tuturnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.