JAKARTA, KOMPAS.TV - Lima tahun usai menghadapi penggusuran, warga Kampung Akurium kini dapat sedikit bernapas lega. Kini, mereka mendapat hak mengelola sendiri tanah dan bangunan rumah susun di lahan bekas penggusuran.
Ada 107 unit rusun yang akan warga huni. Pengelolaan rusun ini akan dilakukan warga sendiri lewat Koperasi Akuarium Bangkit Mandiri (ABM).
Warga Kampung Akuarium sekaligus Ketua Koperasi ABM Dharma Diani atau Yani mengaku gembira dengan kesempatan ini.
“Kami bangga dan bersyukur. Ini kayak mimpi, Pak. Semoga benar kami bisa masuk unit,” ujar Yani dalam acara peresmian Kampung Susun Akuarium, Jakarta Utara, pada Selasa (17/8/2021).
Baca Juga: Agar Bantuan Tepat Sasaran, Kini Ada Fitur Usul dan Sanggah di Aplikasi Cek Bansos
Yani menyebut, warga mengelola rumah susun itu dengan cara gotong royong dan musyawarah. Gotong royong dan musyawarah itu sudah mulai mereka lakukan sejak mendesain bangunan.
“Kita sistem penempatan dan mau pindah pun sistem musyawarah untuk mufakat, angkat barang bareng-bareng. Penempatan warga juga diskusi. Di lantai bawah untuk lansia. Warga umur 50 tahun ke atas di lantai 2, yang muda lebih di atas;” tutur Yani.
Yani adalah salah satu dari 113 kepala keluarga yang menolak penggusuran oleh Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sejak 11 April 2016.
Saat itu, Ahok menawarkan warga pindah ke rusun yang telah disiapkan Pemprov DKI Jakarta.
Namun, Yani dan tetangga-tetangganya menolak karena rusun itu jauh dari tempat mereka bekerja.
Padahal, mereka membutuhkan mata pencaharian untuk bertahan hidup dan membayar rusun itu.
Saat 274 keluarga lainnya menerima penggusuran, Yani dan tetangga-tetangganya terus melawan.
Mereka mendapat bantuan dari sejumlah relawan yang ikut memperjuangkan hak atas hunian, di antaranya, dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta dan Rujak Center for Urban Studies (RCUS).
Baca Juga: Berlaku Mulai Hari Ini, Berikut Instruksi Mendagri Terkait PPKM Level 4 di DKI Jakarta
Diresmikan Anies Baswedan
Ketika Gubernur Anies Baswedan menjabat, warga yang masih bertahan memulai dialog dengan Pemprov DKI Jakarta.
Dialog itu pun menyetujui pembangunan rusun di lahan bekas gusuran yang berisi reruntuhan rumah warga.
Pada 20 Desember 2021, pemerintah menjabarkan rancangan rusun itu pada warga. Dengan bantuan RCUS, warga ikut memberi masukan pada desain rusun itu.
Masukan dari warga itu diterima dan rancangan desain final rusun itu menambahkan satu kamar mandi umum, masjid dan ruang publik bersama.
Kini, warga masih menanti pembangunan 3 blok rusun lagi berisi 241 unit untuk tetangga mereka yang ingin kembali ke Kampung Akuarium.
“Mereka sangat ingin kembali di sini, gak hanya hunian, tapi juga terjamin ekonominya karena sekarang gak terjamin,” ujar Yani.
Ia dan tetangganya mengaku siap menjaga rusun itu sebagai milik bersama. Ia barterima kasih pula pada Pemprov DKI Jakarta dan Gubernur Anies Baswedan yang mau mendengar masukan warga.
“Terima kasih niat baik bapak kepada kami. Insya allah kami akan berbagi. Pekerjaan rumahnya bukan cuma masuk rusun, tapi bagaimana warga disiplin, rawat gedung, jaga keamanan, peningkatan ekonomi, dan sebagainya,” kata Yani.
Anies Baswedan mengatakan bahwa Kampung Akuarium adalah bukti bahwa masalah dapat selesai dengan berbicara dengan masyarakat yang terdampak kebijakan.
“Semangatnya kesetaraan, semua dapat kesempatan yang sama. Pemerintah miliki kewenangan, sumber daya. Tapi masyarakat yangg punya pengalaman, kebutuhan, mengerti kompleksitas yang ada dalam komunitasnya,” ujar Anies, yang ikut datang dalam peresmian itu tepat pada hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Selasa (17/8/2021)
Baca Juga: Cek Daftar Fasilitas Kesehatan yang Layani Vaksin Moderna di Jakarta
Ia menyebut, Kampung Akuarium akan menjadi kampung percontohan untuk penataan di tempat lain, seperti di Bukit Duri.
“Insya Allah kampung Akuarium akan jadi kampung percontohan. Yang awalnya berat jadi sehat,” kata Anies.
Anies pun berpesan kepada warga untuk bersama-sama menjaga kampung itu dan ikatan antar sesama mereka.
“Saya secara khusus ingin titipkan agar pengelolaan ini dengan baik, Bukan dengan fisiknya atau ketertiban, tapi jaga keguyuban dan perasaan kekeluargaan yang ada. Bangunan jadi baru dan nyaman, jadi lebih kuat,” ucapnya.
Baca Juga: Gubernur Anies Berharap Jakarta International Stadium Lahirkan Atlet Berprestasi Dunia
Sumber : Kompas TV/Rujak Urban Studies Center
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.