JAKARTA, KOMPAS.TV- Baliho sejumlah tokoh politik yang telah terpajang di berbagai kota, diyakini tidak berpengaruh banyak terhadap popularitas mereka untuk berlaga di Pemilu 2024.
Sebaliknya, pemasangan baliho di tengah kondisi pandemi Covid-19, bisa membuat publik memiliki kesan negatif terhadap sang tokoh.
Demikian dikatakan Direktur Eksekutif Indonesian Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah Putra kepada Kompas TV, Sabtu (14/8/2021).
Ia mengungkapkan pendapat tersebut, terkait hasil survei bertajuk “Refleksi Penanganan Pandemi dan Dampak Konstelasi Politik 2024” yang diluncurkan IPO pada Sabtu ini.
Baca Juga: Arteria Dahlan: Memang Bisa Pakai Baliho Popularitas dan Elektabilitas Naik? Enggak!
Dalam survei tersebut, sejumlah tokoh yang telah 'menebar' baliho, tampak belum memiliki elekabilitas signifikan.
Sebut saja misalnya Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Ketua DPR Puan Maharani, dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.
Dari 20 nama yang disodorkan kepada responden sebagai calon presiden, Airlangga, Puan dan Muhaimin masing-masing berada di urutan 9, 12 dan 15.
Sementara di tiga besar teratas dalam survei tersebut ialah Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Sandiaga Uno.
Baca Juga: Sebar Baliho Berwajah Puan Maharani, PDIP: Tidak Ditujukan untuk Kepentingan Elektoral
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.