JAKARTA, KOMPAS.TV- Nama Sayuti Melik sudah banyak dikenal sebagai orang yang mengetik naskah proklamasi 17 Agustus 1945. Lelaki bernama lengkap Mohamad Ibnu Sayuti ini lahir di Kadisobo, Rejodani, Sleman, Yogyakarta pada 25 November 1908 dan meninggal di Jakarta pada 2 Maret 1989.
Ketika proklamasi, dia adalah anak muda dari kelompok Menteng 31 yang juga ikut membantu Soekarno. Ditemani oleh BM. Diah, Sayuti Melik mengetik naskah proklamasi di ruang bawah dekat dapur rumah Laksamana Maeda.
Saat proses pengetikan naskah, Sayu Melik melakukan perubahan tiga kata, yakni kata 'tempoh' diganti menjadi 'tempo'. Kata 'wakil-wakil Bangsa Indonesia' diubah menjadi 'Atas Nama Bangsa Indonesia' serta pengubahan tulisan bulan dan hari.
Meski dekat dengan Soekarno, namun setelah kemerdekaan dia justeru bersebarangan paham dengan presiden pertama ini terutama menolak gagasan Nasakom dan presiden seumur hidup buat Soekarno.
Baca Juga: Seputar Proklamasi Kemerdekaan: Kematian Misterius Otto Iskandar Dinata
Setelah kemerdekaan, waktu Sayuti dihabiskan sebagai anggota MPRS dan DPR-GR serta menjadi Cendekiawan. Pada 1961, ia menerima Bintang Maha Putera Tingkat V.
Namun selain sebagai politikus dan tokoh kemerdekaan, di masa tuanya tahun 1970-an, Sayuti juga pernah berkecimpung dalam dunia layar lebar sebagai pemain film. Dikutip dari Majalah "Intisari" 5 Maret 1976, berkecimpungnya ke dunia film secara tidak sengaja.
Mulanya, ketika sedang duduk di kantornya di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, dia melihat di balik jendela ada sekelompok orang dengan lampu sorot ke satu arah. Terlihat dari sebuah papan shooting film "Setan Jalanan". Sang sutradara yang tahu Sayuti sedang memperhatikan, tanpa pikir panjang mengajak bermain.
Peran yang diberikan adalah sosok ayah bagi Bing Slamet yang sudah terkenal sebagai bintang film kala itu. Tanpa pikir panjang Sayuti menerima peran itu tanpa teken kontrak.
Baca Juga: Hore! Jelang Kemerdekaan RI, Dinas Pangan Kalbar Luncurkan Sembako Murah
Esok harinya dia berangkat bersama sejumlah kru film ke Bogor untuk shooting, tanpa tahu apa yang harus diperbuat dan cerita apa yang akan dimainkan.
Namun kepercayaan dirinya yang tinggi membuat dia bisa main cepat dengan arahan sutradara di lokasi shooting. Tanpa polesan wajah, dia tampil apa adanya dengan rambut yang sudah memutih dan gigi tinggal dua.
Setelah film "Setan Jalanan", suami dari tokoh perempuan SK Trimurti ini juga tampil dalam film "Cewe Bandung" meski hanya sebagai figuran dan tampil sekali saja.
Meski bermain film hanya sekadar mengisi waktu senggang di tengah kesibukan sebagai anggota DPR, namun hal itu mendapat dukungan dari keluarga dan tetangga. Karena itu, Sayuti pernah mengatakan dia mau main film asal peran itu cocok dengan dirinya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.