JAKARTA, KOMPAS.TV - Pandemi Covid-19 menjadi tantangan bagi ibu menyusui untuk tetap memberikan ASI kepada buah hatinya.
Kondisi itu kemudian mempengaruhi kesehatan ibu.
Semomen dengan Pekan Menyusui Sedunia Tahun 2021 yang mengangkat tema nasional: Perlindungan Menyusui Tanggungjawab Bersama.
Maka, upaya mempertahankan pemberian ASI eksklusif kepada bayi dan kepada ibu dibutuhkan.
Ketua Umum DPP Persatuan Ahli Gizi Indonesia, Entos Zainal menekankan bahwa dalam situasi sekarang ini, PERSAGI bersama Kementerian Kesehatan hadir untuk memberikan penyuluhan dan pendampingan langsung kepada masyarakat serta menyediakan layanan telekonsultasi, memantau kesehatan ibu dan anak.
“Dalam situasi sekarang ini, dukungan yang kami berikan untuk meningkatkan kepercayaan diri ibu dalam memberikan ASI. Karena gangguan psikis bisa mengurangi produksi ASI," jelas Entos seperti dikutip dari sehatnegeriku.kemenkes.go.id, Jumat (6/8/2021).
"Jadi, kami dorong kader-kader agar tingkatkan kepercayaan ibu, jadi suasana kebatinanya kita perhatikan betul,” tambahnya.
Baca Juga: Jangan Keliru, Ini Panduan Vaksinasi Covid-19 bagi Ibu Hamil dan Menyusui Menurut POGI
Senada dengan Entos, Plt Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kartini Rustandi mengatakan diperlukan dukungan baik dukungan moral, spiritual maupun kebijakan kepada ibu menyusui agar tetap bisa memberikan ASI eksklusif kepada bayinya apapun status kesehatan sang ibu.
Menyusui secara signifikan mampu meningkatkan derajat kesehatan, perlindungan maupun kesejahteraan untuk ibu, bayi maupun keluarga.
Satgas ASI Ikatan Dokter Indonesia (IDAI) Wiyarni Pambudi menyebutkan ibu menyusui yang terkonfirmasi positif Covid-19 tetap bisa memberikan ASI Ekslusif untuk buah hatinya.
Justru, lanjut Wiyarni, berdasarkan hasil penelitian, ASI pada ibu positif Covid-19 memiliki kandungan antibodi yang tinggi.
Baca Juga: Tak Perlu Khawatir, Ahli Sebut Ibu Positif Tetap Bisa Menyusi Bayinya
Sumber : Kementerian Kesehatan
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.