JAKARTA, KOMPAS.TV - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin mempertanyakan sejumlah kritik terkait cat baru pesawat kepresidenan Republik Indonesia.
Menurutnya, pesawat kepresidenan memang harus mendapatkan perawatan demi keselamatan, termasuk dengan mengganti warna cat.
“Pesawat kepresidenan itu sudah tujuh tahun, harus ada perawatan-perawatan besar, harus diperiksa, karena untuk keselamatan penerbangan Bapak Presiden RI, kemudian dicat juga", ungkap Ngabalin dalam sebuah video yang diunggah dalam kanal Youtubenya, Serbet Ngabalin (4/8).
Baca Juga: PDIP: Cat Pesawat Kepresidenan Merah Putih itu Simbol Kenegaraan
Ia juga mempertanyakan kritik dari sejumlah pihak yang dinilai mempolitisasi keputusan pemerintah tersebut.
“Tidak ada hak paten orang dalam menguasai suatu warna. Kok warna jadi persoalan, warna jadi dibawa-bawa ke Presiden, kenapa Presiden bikin merah putih? betul-betul kampungan banget sih lo”, sentilnya.
Lebih lanjut, Ngabalin menjelaskan anggaran untuk pengecatan pesawat kepresidenan tersebut telah ditetapkan pemerintah dalam APBN tahun 2019, atau sebelum pandemi Covid-19.
“Anggarannya dari APBN tahun 2019, sehingga alokasi anggaran itu dipakai. Kenapa baru sekarang? Kalau ditetapkan tahun 2019, dan proyek pelaksanaanya dikaitkan dengan masalah covid, saya ingatkan anda bahwa di seluruh kementerian lembaga, khusus di sekretariat negara dan istana, terjadi refocusing anggarannya itu bukan sekali dua kali, dan ratusan miliar”, tuturnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.