Ada Laporan PAUD Gelar Sekolah Tatap Muka, Wagub DKI: Jangan sampai Ada Klaster Baru di Sekolah!

JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyesalkan laporan mengenai salah satu yayasan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Cipayung, Jakarta Timur, yang menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Jakarta. 

Riza menekankan, saat ini kita tengah berjuang melawan pandemi Covid-19, sehingga pihak sekolah dan orang tua diminta memahami kondisi ini dan tetap belajar secara daring. 

"Kami memahami ada sebagian orang tua yang ingin sekolah dilaksanakan tatap muka, karena memang belajar online jauh lebih sulit, namun demikian, perlu dipahami bahwa sekarang kita berjuang dengan pandemi," kata Riza di Jakarta, Rabu (4/8/2021). 

Sebagaimana diketahui, selama PPKM Level 4 berlangsung di wilayah Jakarta, seluruh Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) harus dilaksanakan secara daring dan tidak diperkenankan untuk dilakukan secara fisik. 

Baca Juga: Wagub DKI Janji akan Menelusuri Laporan Terkait Sekolah yang Gelar Pembelajaran Tatap Muka

"KBM masih dilaksanakan secara daring, tidak diperkenankan secara langsung atau fisik atau secara offline," tegas Riza. 

Ia meminta bantuan dari semua pihak baik sekolah, orang tua, maupun anak-anak dalam upaya melawan pandemi Covid-19. 

"Mohon bantuan dukungan semua, kita harus kompak bersatu bersama sama melawan pandemi," kata Riza. 

Ketentuan untuk belajar secara daring diterapkan guna menghindari adanya anak yang terpapar Covid-19 dan menciptakan klaster baru di sekolah-sekolah.  

"Jangan sampai ada klaster baru di sekolah-sekolah-sekolah. Jadi sekali lagi di DKI Jakarta tidak diperkenankan adanya kegiatan sekolah tatap muka sampai dengan waktu yang nanti diumumkan," ujarnya. 

Baca Juga: Wagub DKI: 70 Persen Pasien Covid-19 Meninggal di RS, 30 Persen Meninggal saat Isolasi Mandiri

Riza mengatakan, meski dalam beberapa hari terakhir terjadi penurunan angka kasus Covid-19 di Jakarta, tetapi, masa pandemi belum selesai dan risiko penularan masih tinggi.

Ia pun turut mengimbau kepada seluruh orang tua untuk mengajak anaknya yang berusia 12-17 tahun mendaftar dan mendapatkan vaksinasi Covid-19. 

"Tugas kita sebagai orang tua harus bisa memastikan keluarga, terutama anak-anak kita mendapatkan vaksin untuk memastikan peningkatan kekebalan tubuh agar terhindar dari Covid-19," kata Riza.