JAKARTA, KOMPAS TV - Anggota DPR RI Fraksi PDIP Hendrawan Supratikno meminta kepada elite Partai Demokrat, khususnya Andi Arief untuk tak mempersoalkan kebijakan pemerintah mengganti cat pesawat presiden menjadi warna merah putih.
Menurut dia, dipilihnya warna tersebut sesuai dengan bendera negara, yaitu merah putih. Oleh sebab itu, di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia, tak perlu menghabiskan waktu untuk memperdebatkan persoalan tersebut.
"Jangan menghabiskan energi untuk pilihan warna yang sudah menjadi konsensus kenegaraan kita," kata Hendrawan kepada KOMPAS TV, Rabu (4/8/2021).
Baca Juga: Andi Arief: 69 Tahun Pesawat Presiden Sewa, Kini Setelah 7 Tahun Punya Sendiri Catnya Diganti
Ia menyebut, pemilihan warna merah putih itu akan membuat seluruh pihak menerima, karena itu adalah warna kebanggaan masyarakat Tanah Air.
"Jadi saya percaya teman-teman Demokrat akan merasa teduh, di bawah panji merah-putih kita semua berdiri. Beda kalau dicat merah semua, karena mudah diasosiasikan dengan partai tertentu," ujarnya.
Sebelumnya, akun twitter Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Andi Arief tak henti-hentinya mencuitkan kritik pedas terkait rencana pemerintah mengganti cat pesawat presiden menjadi warna merah putih.
Kali ini, cuitannya berisi cerita mengenai Indonesia yang tak mempunyai pesawat kepresidenan selama 69 tahun hinga akhirnya memiliki pada 20014.
"Tahun 2014, setelah 69 tahun menyewa, akhirnya Indonesia memiliki pesawat kepresidenan," begitu cuitan dalam akun Twitter @Andiarief__ yang dikutip Kompas TV, Rabu (4/8/2021).
Baca Juga: Direktur CBA: Pengecatan Pesawat Kepresidenan di Tengah Pandemi, Tak Peduli pada Korban PPKM
Cuitan itu berlanjut setelah Indonesia mempunyai pesawat presiden selama tujuh tahun dan kini catnya diganti dengan warna lain.
"Tahun 2021, setelah 7 tahun memiliki pesawat kepresiden, akhirnya Presiden mengecat pesawat itu dengan warna lain. Sangat sederhana," ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.