JAKARTA, KOMPAS TV - Akun twitter Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Andi Arief tak henti-hentinya mencuitkan kritik pedas terkait rencana pemerintah mengganti cat pesawat presiden menjadi warna merah putih.
Kali ini, cuitannya berisi cerita mengenai Indonesia yang tak mempunyai pesawat kepresidenan selama 69 tahun hinga akhirnya memiliki pada 20014.
"Tahun 2014, setelah 69 tahun menyewa, akhirnya Indonesia memiliki pesawat kepresidenan," begitu cuitan dalam akun Twitter @Andiarief__ yang dikutip Kompas TV, Rabu (4/8/2021).
Baca Juga: Anggota Komisi I Fraksi PKS: Tak Hanya Pesawat, Mobil Presiden Sebaiknya juga Dicat Merah Putih
Cuitan itu berlanjut setelah Indonesia mempunyai pesawat presiden selama tujuh tahun dan kini catnya diganti dengan warna lain.
"Tahun 2021, setelah 7 tahun memiliki pesawat kepresiden, akhirnya Presiden mengecat pesawat itu dengan warna lain. Sangat sederhana," ujarnya.
Ia melontarkan candaan dalam cuitan tersebut, yakni menuliskan lirik lagu dari Ariel Noah.
"Strategi Ariel, menghapus jejakmu."
Sebelumnya, Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono, membenarkan jika pesawat kepresidenan akan dicat ulang menjadi warna merah putih.
Heru menyampaikan, perubahan warna cat pesawat kepresidenan tersebut dilakukan sesuai dengan warna bendera bangsa Indonesia.
“Sudah waktunya untuk diperbaharui. Pilihan warnanya adalah warna kebangsaan merah putih, warna bendera nasional,” kata Heru Budi Hartono melalui pesan singkat yang diterima Kompas.tv, Selasa (3/8/2021).
Di samping itu, Heru mengatakan pesawat kepresidenan juga akan melakukan perawatan besar karena usianya yang sudah mencapai 7 tahun.
“Pesawat itu sudah 7 tahun, secara teknis memang harus memasuki perawatan besar, overhaul. Itu harus dilakukan untuk keamanan penerbangan,” tegasnya.
Baca Juga: Kata Ngabalin Soal Kritikan Pesawat Kepresidenan Ganti Cat Jadi Merah
Selain itu, Heru menambahkan pengecatan pesawat kepresidenan rencananya sudah dilakukan sejak 2019 dengan harapan dapat memberikan kebanggaan bagi bangsa dan negara.
“Perlu kami jelaskan bahwa alokasi untuk perawatan dan pengecatan sudah dialokasikan dalam APBN,” jelas Heru.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.