JAKARTA, KOMPAS.TV- Salah satu gejala mereka yang terpapar atau terinfeksi Covid-19 adalah menurunnya saturasi oksigen.
Namun, jangan terlampau panik jika mengalaminya. Sebab, banyak cara untuk meningkatkan saturasi oksigen dan tentunya tetap harus direkomendasikan oleh ahli.
Seperti yang disampaikan dr Ceva Wicaksono Pitoyo Sp PD-KP KIC, selaku Dosen Respirologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI/RSCM).
Ia menyampaikan beberapa cara untuk meningkatkan saturasi oksigen agar tetap stabil.
Baca Juga: RSLKC Bambanglipuro: Terima Persalinan Covid-19 Rujukan Puskesmas dan Saturasi di Bawah 95 Persen
"Untuk meningkatkan saturasi oksigen adalah memastikan bahwa sirkulasi udara di ruangan sudah baik, olahraga teratur, konsumsi zat besi, dan menghindari merokok," kata dr Ceva dalam keterangannya, Minggu (25/7/2021) seperti dikutip dari Antara.
Menurut Ceva, cara ini mungkin terdengar klise, tapi ini adalah cara-cara klasik yang sudah terbukti menjaga kesehatan manusia secara holistik.
Ia menilai penderita Covid-19 yang memiliki kadar oksigen rendah dapat mengalami happy hypoxia, yaitu suatu kondisi yang ditandai dengan saturasi yang rendah, namun tidak bergejala.
"Saturasi oksigen adalah persentase hemoglobin (Hb) yang mengikat oksigen atau kejenuhan Hb yang teroksigenasi," ungkap dr Ceva.
Baca Juga: Begini Cara Tingkatkan Saturasi Oksigen Pasien Corona
Saturasi oksigen seseorang dapat diukur dengan alat yang bernama oksimeter.
Pengukurannya dilakukan dengan cara menjepitkan oksimeter pada jari tangan.
Saturasi oksigen kemudian akan diukur berdasarkan jumlah cahaya yang dipantulkan oleh sinar inframerah, yang dikirim ke pembuluh darah kapiler.
Ia berpendapat bahwa penderita Covid-19 cenderung memiliki tingkat oksigen yang rendah di dalam darah.
Hal itu karena sirkulasi oksigen pada pasien terhambat akibat adanya infeksi virus pada paru-paru, sehingga mengakibatkan penumpukan cairan yang menyulitkan oksigen masuk ke dalam tubuh.
Saturasi oksigen dapat dipengaruhi oleh dua hal, yaitu sistem peredaran darah dan fungsi paru-paru. Pada pasien Covid-19, distress nafas bisa disebabkan oleh dua hal, yaitu gagal napas dan tromboemboli (bekuan darah yang bergerak).
Baca Juga: Catat! Ini Kadar Saturasi Oksigen dalam Darah yang Normal
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.