KOMPAS.TV - Angka kematian akibat covid-19 di Indonesia sangat perlu diwaspadai. Sejak Juni 2021 hingga saat ini, rata-rata kasus kematian harian akibat corona ada di angka 1.000 lebih per hari.
Bahkan di bulan juli menyumbang 31 persen atau sudah ada 28 ribu lebih orang meninggal karena covid-19.
Epidemilog dari Griffith University Dicky Budiman menilai, tingginya kasus kematian menjadi indikator keparahan dalam pandemi covid-19.
Dicky yakin angka kematian harian jauh lebih tinggi dibanding yang disampaikan pemerintah.
Tingginya angka kematian yang salah satunya dipicu faktor kelangkaan oksigen membuat 107 LSM yang tergabung dalam Koalisi Warga Untuk Hak Atas Kesehatan mengajukan somasi kepada presiden Joko Widodo, Menteri Kesehatan, dan Menteri Perdagangan.
Direktur YLBHI Asfinawati menilai, pemerintah belum maksimal memitigasi bencana.
Sosiolog Bencana dari Nanyang Technological University Singapura, yang juga kolabolator ilmuan di LaporCovid Sulfikar Amir mengatakan, dari akhir April pemerintah sudah diperingati bahwa gelombang kedua covid akan terjadi dan krisis yang dialami akan jauh lebih tinggi dari gelombang pertama.
Anggota Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Nasional Masdalina Pane menyebut, kematian tinggi disebabkan keterlambatan diteksi, warga yang isoman tidak mengenal dengan baik perburukan yang terjadi, sistem informasi untuk mendapat tempat tidur di RS belum terlalu baik.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.