JAKARTA, KOMPAS.TV- Belakangan Indonesia tengah diramaikan dengan seruan aksi menolak PPKM level empat yang bertajuk Jokowi End Game.
Aksi tersebut rencananya digelar dengan berjalan kaki dari Glodok menuju Istana Negara.
Dalam poster seruan ‘Jokowi End Game’ tersebut, tertulis ajakan bagi masyarakat untuk turun ke jalan demi menolak PPKM dan menghancurkan oligarki istana.
Menurut pengamat politik Yunarto Wijaya, menyampaikan kritik dengan cara berdemo adalah hal yang wajar jika dilakukan dalam keadaan normal.
Namun demikian, jika kritik tersebut disampaikan saat pandemi Covid-19 dengan cara melanggar protokol kesehatan, hal itu bisa dikatakan sebagai tindakan melanggar hukum.
“Dalam masa pandemi seperti sekarang, pengumpulan massa apalagi yang diorganisir menimbulkan kerumunan, saya pikir jelas itu pelanggaran hukum. Dan motifnya sudah pasti bisa dikatakan tidak baik”, ungkap Yunarto dalam sebuah video yang diterima Kompas TV (24/7).
Baca Juga: Polisi Pastikan Jakarta Kondusif, Tidak ada Demo Tolak PPKM Jokowi End Game
Jika narasi ‘Jokowi End Game’ yang beredar benar adanya, Yunarto menduga ada aktor di belakang yang sengaja memanfaatkan situasi saat ini demi kepentingan politik.
“Kalau sudah berbicara mengenai rezim jatuh, saya meyakini ada aktor di belakangnya yang lebih bertujuan politik, dan menggunakan adek adek mahasiswa dan sebagian masyarakat menjadi tameng, yang akhirnya akan ikut menularkan di pandemi ini”, pungkasnya.
Oleh karena itu, apabila hal tersebut benar, ia meminta kepada aparat untuk mengambil sikap tegas.
“Kalau betul ada istilah pengumpulan massa, kalau betul memang targetnya hanya end game dari rezim Jokowi, saya pikir harusnya polisi, penegak hukum berani bertindak tegas, karena jelas akan mengorbankan masyarakat”, tuturnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.