SOLO, KOMPAS.TV - Tidur berhubungan erat dengan kesejahteraan, suasana hati, dan kesehatan seseorang. Meski begitu, sebagian orang memercayai sejumlah mitos salah soal tidur.
Padahal, orang yang tak cukup tidur bisa mengalami penurunan prestasi di sekolah atau performa dalam pekerjaan.
Orang yang terus kekurangan tidur bahkan dapat mengalami masalah kesehatan serius, termasuk meningkatkan risiko penyakit jantung hingga mempercepat kematian.
Sekelompok akademisi di Amerika Serikat pernah meneliti masalah mitos soal tidur. Laporan penelitian mereka di jurnal Sleep Health menunjukkan, setidaknya ada 20 keyakinan salah soal tidur.
Mitos-mitos soal tidur itu dipilih berdasarkan seberapa parah kesesatan informasi dan dampak buruk pada kesehatan.
Baca Juga: Alami Insomnia? Ini 6 Tips Kembali Tidur Usai Terbangun di Malam Hari
Berikut 5 mitos paling membahayakan soal tidur, dilansir dari Healthline:
1. Tidur maksimal 5 jam
Keyakinan soal tidur 5 jam ini adalah mitos yang paling membahayakan kesehatan banyak orang.
Otoritas pencegahan penyakit Amerika Serikat, CDC merekomendasikan orang dewasa perlu tidur antara 7 hingga 9 jam tiap malam.
Orang yang terbiasa tidur kurang dari 7 jam dapat menimbulkan berbagai penyakit. Kekurangan tidur bisa meningkatkan risiko darah tinggi dan penyakit jantung.
Diabetes dan obesitas juga mengancam kesehatan orang yang terbiasa kurang tidur.
“Kupikir Anda bisa terbiasa tidur kurang dari itu. Namun, Anda juga akan makin sering menderita,” ujar Dr. Steven Feinsilver, direktur Pusat Obat Tidur di Rumah Sakit Lenox Hill, Amerika Serikat.
2. Bersantai menggunakan ponsel sebelum tidur
Masyarakat begitu terbiasa menggunakan peralatan elektronik mereka hingga tak bisa lepas darinya.
Sebagian orang pun menghabiskan waktu bersantai sebelum tidur dengan menggunakan ponsel atau menonton televisi.
Namun, penggunaan peralatan elektronik menjelang jam tidur ini dapat membahayakan kesehatan. Penyebabnya adalah cahaya biru dari layar elektronik.
Stephen Lockley, pakar soal tidur di Harvard University menyebut, cahaya biru dari elektronik dapat mengubah siklus kegiatan sehari-hari yang dikenal sebagai ritme sirkadian.
Sumber : Kompas TV/Healthline
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.