JAKARTA, KOMPAS.TV – Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan Hari Raya Iduladha 1442 H jatuh pada 20 Juli 2021.
Iduladha identik dengan olahan daging karena banyak yang berkurban daging sapi dan kambing. Sebagian dari kita mungkin akan mengolah daging tersebut menjadi sate, tongseng, gulai, redang, semur dan lain sebagainya.
Banyaknya daging yang didapat mengingatkan kita pada sebuah pertanyaan, berapa banyak kita boleh makan daging dalam sehari?
Baca Juga: Resep Serundeng Daging Sapi Basah, Makanan Khas Iduladha yang Tahan Lama
Untuk diketahui bahwa daging sapi dan daging kambing termasuk ke dalam kelompok daging merah. Melansir Healthy Food, Senin (19/7/2021), daging merah mengandung sejumlah nutrisi yang dibutuhkan tubuh, seperti zat besi, protein, vitamin B12, dan lemak omega-3.
Nutrisi tersebut baik bagi tubuh jika dikonsumsi dalam batas wajar. Jika daging merah dikonsumsi secara berlebihan dapat mengancam kesehatan dan menyebabkan kanker usus yang merupakan pembunuh kanker terbesar kedua di dunia.
Mengutip Huffpost, ahli jantung di Mayo Clinic, Stephen Kopecky menyarakan untuk membatasi konsumsi daging merah sebanyak 300 gram atau 3 ons per hari.
"Disarankan untuk membatasi konsumsi daging merah hingga 3 ons sehari, dengan total 21 ons per minggu," tutur Kopecky.
Baca Juga: Jelang Iduladha, Daging Unta Diburu untuk Disembelih, Pasar Unta di Mesir Semarak
Ia menjelaskan, daging merah bisa berdampak buruk bagi kesehatan karena daging merah memiliki senyawa yang menyebabkan peradangan dan iritasi pada jaringan tubuh manusia, penyakit jantung, hingga kerusakan otak.
"Ini iritasi kecil, tetapi bertambah selama bertahun-tahun dan menyebabkan berbagai jenis kerusakan dan masalah medis. Kerusakan lapisan arteri menyebabkan aterosklerosis, serangan jantung dan stroke. Kerusakan pada cara protein diletakkan di otak menyebabkan Alzheimer, dan kerusakan DNA menyebabkan mutasi yang menyebabkan kanker." jelasnya.
Seorang ahli gizi bernama Cassidy Gundersen mengatakan bahwa makan daging merah setiap hari dalam jangka waktu yang panjang membuat seseorang memiliki risiko yang lebih tinggi terkena penyakit jantung,
Baca Juga: Berapa Lama Daging Kurban Boleh Disimpan? Ini Penjelasan Ahli Gizi
"Daging merah ini menciptakan trimetilamina N-oksida, senyawa organik yang terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung," terang Gundersen.
Agar terhindar dari risiko penyakit tersebut, ada baiknya untuk mengonsumsi daging secukupnya dan tidak berlebihan.
Sumber : Healthy Food/Huffpost
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.