KOMPAS.TV - Di tengah pro dan kontranya Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy memastikan, pemerintah akan memperpanjang kebijakan PPKM Darurat hingga akhir Juli.
Keputusan yang tak mudah ini diduga diambil pemerintah, melihat kasus harian covid-19 di Indonesia yang terus melonjak, melampaui negara-negara dengan kasus terburuk selama ini.
Tiga hari berturut-turut kasus harian covid-19 berada di atas 50 ribu, dengan penambahan 54.517 pada 14 Juli.
Memecah rekor tertinggi untuk kesekian kali menjadi 56.757 pada 15 Juli, dan bertambah lagi 54.000 pada 16 Juli.
Kasus kematian harian juga kembali menyentuh angka tertinggi sepanjang sejarah di tanah air, dengan 1.205 orang, hingga totalnya kini mencapai 71.397.
Pada 15 Juli kasus harian indonesia sebanyak 56.757 jadi yang tertinggi di dunia mengalahkan Brasil sebanyak 52.789 kasus, Inggris 48.553 kasus, India 39.72 kasus, dan Amerika Serikat 36.431.
Vaksinasi pun terus dikebut pemerintah seiring memburuknya situasi penularan harian.
Mengakhiri perdebatan dan polemik yang bergulir Presiden Joko Widodo, Jumat sore pun resmi membatalkan rencana vaksinasi mandiri berbayar yang sebelumnya akan disalurkan lewat Kimia Farma.
Sesuai janji presiden, program vaksinasi gotong-royong pun tetap akan dilakukan lewat perusahaan, dan rakyat tetap bisa mendapatkan vaksin covid-19 secara gratis.
PPKM Darurat untuk membatasi aktivitas dan mobilitas masyarakat saat ini masih jauh dari target hingga 50 persen.
Dampaknya penambahan kasus masih terus menggila, pelaksanaan PPKM Darurat saat ini pun dinilai masih belum cukup membendung laju penularan covid-19.
Distribusi pasokan oksigen dan obat-obatan yang terbatas, memperburuk situasi darurat covid-19 saat ini.
Ingat, kepatuhan masyarakat untuk membatasi mobilitas dan disiplin protokol kesehatan, jadi kunci utama menekan laju penularan covid-19 varian delta yang semakin merajalela.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.