JAKARTA, KOMPAS.TV - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyatakan, anggapan meledaknya kasus positif Covid-19 di Indonesia setelah orang-orang ramai diberikan vaksin adalah tidak benar.
Siti menegaskan vaksinasi justru membuat lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia dapat ditekan.
“Justru kalau sudah banyak masyarakat yang divaksin kasus tidak ada lonjakan,” jelas Nadia dikutip dari Kompas.com, Rabu (14/07/2021).
Baca Juga: 5 Lokasi Ini Jadi Lokasi Vaksinasi yang Unik, Mana Saja?
Sebelumnya di media sosial ramai beredar anggapan lonjakan kasus Covid-19 karena gencarnya progam vaksinasi yang dilakukan.
Salah satu contoh pernyataan tersebut mencuat di berbagai grup Facebook dan cuitan di Twitter.
"LUR AKU HERAN, SEBELUM PROGRAM VAKSIN KASUS +COVID19 SUDAH MULAI MENURUN. TAPI PADA SADAR NGGAK SEHABIS PROGRAM VAKSIN MALAH BANYAK YANG MENINGGAL? DI DESA KU BANYAK YG MENINGGAL DAN KEBANYAKAN YG SUDAH PERNAH VAKSIN," tulis netizen di grup Facebook, Info Purbalingga.
"Disaat vaksin massal berjalan bahkan ditarget hingga 100k org/hari di vaksin.. Kenapa kasus kopid malah meledak?? Terus guna nya vaksin itu apa?" tulis netizen di Twitter.
Patut dicurigai? Kasus covid di india meledak stlh vaksin disuntikkan lbh 100 jt ke warganya. Begitu jg dinegara ini. Stlh disuntikkan vaksin ke warga lgsg kasus meledak....
— Adi Firdaus (@adi_fir) July 6, 2021
Baca Juga: Seskoal Gelar Vaksinasi Bagi Anak Usia 12-17 Tahun
Lonjakan kasus terjadi saat ini, jelas Siti, merupakan imbas Indonesia yang tengah menghadapi pandemi dengan laju penularan sangat tinggi.
Selain itu dia juga menjelaskan terkait adanya orang yang telah menerima vaksin tetapi masih dapat terinfeksi Covid-19.
Siti Nadia mengungkapkan sejumlah faktor yang menyebabkan orang terinfeksi meski telah mendapatkan vaksinasi yakni host, lingkungan dan virus itu sendiri.
Baca Juga: 300.000 Paket Obat Gratis akan Segera Dibagikan untuk Pasien Covid-19 Isolasi Mandiri
Dengan vaksinasi, gejala infeksi Covid-19 parah yang diderita orang yang terkena virus itu diminimalisir.
“Vaksin bekerja saat virus masuk ke tubuh kita. Dalam pertandingan bisa saja kita menjadi positif tetapi gejala dan tingkat keparahan tidak terjadi, itulah manfaat vaksin,” jelasnya.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.