JAKARTA, KOMPAS TV - Lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia menyebabkan keterisian rumah sakit menjadi penuh. Akibatnya, banyak rumah sakit yang kekurangan stok tabung oksigen.
Menyikapi hal itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk segera membuka keran impor tabung gas dari sejumlah negara.
Baca Juga: Tidak Hanya Pengisian Tabung Oksigen, Posko di Monas juga untuk Pemulasaraan Jenazah Covid-19
"Kita juga dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang sudah berkoordinasi untuk impor tabung yang 6 meter kubik dan 1 meter kubik untuk memenuhi ruang-ruang darurat tambahan yang ada di rumah sakit," kata Budi dalam rapat bersama Komisi IX DPR di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (5/7/2021).
Ia mengaku sudah mendapatkan lampu hijau dari Kemenperin untuk melakukan konversi penggunaan oksigen sebesar 90 persen dari sektor industri ke kebutuhan medis.
“Komitmen dari Kemenperin dan sudah koordinasi dengan Kemenperin agar konversi dari industri ke medis diberikan sampai 90 persen. Jadi sekitar 575.000 ton oksigen produksi dalam negeri akan dialokasikan untuk medis,” ujarnya.
Sebelumnya, Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Sardjito, Yogyakarta, mengonfirmasi sebanyak 33 pasien Covid-19 meninggal dalam satu hari. Akan tetapi pihak rumah sakit membantah puluhan pasien itu meninggal akibat keterlambatan pasokan tabung oksigen.
Humas RSUP dokter Sardjito Banu Hermawan menjelaskan, oksigen sentral baru benar-benar habis pada Sabtu malam pukul 20.00 WIB.
Sejak itu pasien disokong dengan bantuan oksigen tabung termasuk kiriman dari Polda DIY. Mereka tak tertolong karena memang kondisinya sudah berat atau masalah klinis.
Baca Juga: Tabung Oksigen Langka di Rumah Sakit, Pendistribusian Harus Dipercepat
Wakil Ketua Komisi IX Dari fraksi Partai Golkar Melki Lana Lena mengatakan, Kemenkes harus ikut bertanggung jawab atas peristiwa ini. Ia juga mengatakan pasokan oksigen harus jadi prioritas utama untuk disalurkan ke rumah sakit rujukan Covid-19.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.