Kompas TV nasional politik

Tanggapan CEO Tokopedia soal Kritik Megawati Banyak Temukan Barang Made Non-Indonesia

Kompas.tv - 29 Juni 2021, 23:32 WIB
tanggapan-ceo-tokopedia-soal-kritik-megawati-banyak-temukan-barang-made-non-indonesia
Ilustrasi: logo Tokopedia. (Sumber: Tokopedia)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Fadhilah

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pendiri sekaligus CEO Tokopedia William Tanuwijaya menanggapi penilaian Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri terkait banyaknya produk luar negeri dalam situs belanja online Tokopedia.

William memastikan perusahaannya mengakomodir pengusaha UMKM. Bahkan, William menyebut pengusaha UMKM yang bergabung di Tokopedia berkontribusi lebih dari 1 persen ekonomi Indonesia tiap tahunnya, setelah hampir 12 tahun Tokopedia berdiri.

Tak hanya itu, menurut William, Tokopedia telah membantu 10 juta masyarakat indonesia dalam membangun dan mengembangkan bisnisnya.

Baca Juga: Megawati Heran Tiap Masuk ke Tokopedia Banyak Barang-Barang Made Non-Indonesia

Startup berstatus unicorn ini disebut melayani lebih dari 100 juta pengunjung per bulannya.

“Para UMKM yang bergabung di Tokopedia berkontribusi lebih dari 1 persen ekonomi Indonesia setiap tahunnya. Semua ini karena pesan dari bapak pendiri bangsa,” ujar William, Selasa (29/6/2021).

Lebih lanjut, William menjelaskan, sejak awal ingin mendirikan perusahaan e-commerce, dirinya mengedepankan semua orang punya kesempatan yang sama di toko belanja online.

Ia juga ingin marketplace Tokopedia sebagai ekosistem bagi masyarakat Indonesia yang ingin mengembangkan bisnis tanpa peduli latar belakang.

Baca Juga: Bukan Indonesia, Ternyata Ini Pemilik Saham Terbesar GoTo Hasil Merger Gojek-Tokopedia

“17 Agustus 2009, kami berhasil luncurkan Tokopedia untuk masyarakat Indonesia. Kini setelah 12 tahun berselang, Tokopedia dapat membantu 10 juta masyarakat Indoneisa bangun dan kembangkan bisnis,” ujar William.

Terpisah, VP of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak menyatakan, hampir semua penjual di Tokopedia merupakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Penjual di Tokopedia hampir 100 persennya UMKM lokal sehingga pasar Indonesia sepenuhnya dinikmati pelaku usaha domestik dan ekonomi berputar di dalam negeri," kata Nuraini dalam keterangan tertulis, Selasa (29/6/2021).

Baca Juga: Fakta Seputar GoTo, Perusahaan Merger Gojek dan Tokopedia

Nuraini juga menyatakan Tokopedia adalah marketplace domestik yang hanya menerima penjual asal Indonesia dan memfasilitasi transaksi dari Indonesia untuk Indonesia.

Ia juga menyebut, Tokopedia sama sekali tidak memfasilitasi adanya impor langsung dari penjual asing di dalam platform.

Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menilai Tokopedia kurang menjajakan produk lokal.

Menurutnya, setiap kali masuk ke laman Tokopedia, ia lebih banyak menemukan barang-barang buatan luar negeri.

Baca Juga: Megawati Heran Sebut Prabowo Sebagai Sahabat, Malah Viral

Hal itu disampaikan Megawati saat menjadi pembicara kunci dalam acara Sarasehan Nasional "Indonesia Muda Membaca Bung Karno" yang ditayangkan akun YouTube Megawati Institute, Selasa (29/6/2021).

"Saya boleh loh buat kritik sedikit ya, itu kritik membangun, kenapa? Kalau saya browsing online di Tokopedia, kenapa ya yang disuguhkan selalu sekarang, sekarang lho berarti bisa nanti berubah, itu barang-barangnya made non-Indonesia," ujar Megawati.

Megawati menjelaskan Presiden Joko Widodo telah menekankan kepada semua pihak untuk membantu usaha mikro, kecil, dan menegah (UMKM).

Ia sependapat dengan Jokowi bahwa UMKM harus dibantu karena pengusaha UMKM mencintai budaya Indonesia.

Baca Juga: Tingkatkan Kualitas UMKM Lewat Transformasi Digital

Semisal memproduksi kerajinan, batik, tenun dan sebagainya. Tapi tidak sedikit pengusaha UMKM rapuh dalam hal mengelola produksinya.

"Saya bilang sangat rapuh kenapa, karena mereka tidak tahu yang namanya bagaimana cara berusaha, itu makanya saya bilang rapuh, mereka sangat mudah, maaf, untuk ditipu," ujar Megawati.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x