Kompas TV nasional politik

Alasan Kepala BKN Bima Haria Soal Pegawai KPK Tidak Bisa Dapat Hasil TWK

Kompas.tv - 22 Juni 2021, 19:20 WIB
alasan-kepala-bkn-bima-haria-soal-pegawai-kpk-tidak-bisa-dapat-hasil-twk
Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana memberikan keterangan pers usai pemeriksaan di kantor Komnas HAM, Selasa (22/6/2021). (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana menjelaskan seluruh hasil tes wawasan kebangsaan (TWK) sebagai alih status pegawai KPK menjadi aparatur sipil negara (ASN) sudah diserahkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Bima menyatakan BKN tidak lagi memegang dokumen hasil TWK pegawai KPK. Ia juga menjelaskan dokumen hasil TWK diberikan secara keseluruhan bukan secara terpisah orang per orang.

Begitu juga mengenai instumen dalam TWK, juga sudah diserahkan. Namun untuk kepemilikan dokumen berada pada dinas psikologi AD, sementara dokumen profiling dimiliki oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Baca Juga: Soal Pertanyaan Pancasila atau Alquran, Kepala BKN: Asesor Melihat Respons, Bukan Jawabannya

Jika BKN diminta untuk menjelaskan kedua dokumen tersebut, maka BKN harus memohon ke dinas psikologi AD dan BNPT.

Di sisi lain, sambung Bima, berdasarkan penetapan Panglima TNI, dokumen instumen tersebut bersifat rahasia, sama halnya dengan dokumen profiling yang dimiliki BNPT.

“Jadi bukan saya yang menetapkan dokumen tersebut rahasia, tetapi yang memiliki informasi itu. Apakah bisa dibuka, bisa kalau ada penetapan pengadilan. Supaya orang-orang yang memberikan informasi ini tidak disalahkan, karena melanggara aturan,” ujar Bima usai pemeriksaan di kantor Komnas HAM, Selasa (22/6/2021).

Lebih lanjut Bima juga tidak bisa memberikan langsung dokumen hasil TWK karena akan menanggung risiko pidana.

Baca Juga: Serahkan Bukti Dugaan Pelanggaran HAM dalam TWK, Novel Baswedan Soroti Peran Kepala BKN




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x