JAKARTA, KOMPASTV - Hubungan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dengan partainya, PDI Perjuangan sedang merenggang. Pasalnya, PDI-P tidak mengundang Ganjar hadir di acara pengarahan kader oleh Ketua DPP PDI-P, Puan Maharani, di Semarang, Jawa Tengah, yang notabene “rumah” Ganjar. Bambang “Pacul” Wuryanto, Ketua DPD PDI-P Jawa Tengah mengatakan, “(Ganjar Pranowo) 'wis kemajon' (kelewatan), 'yen kowe pinter, ojo keminter' (bila kamu pintar, jangan sok pintar)."
Dalam rilisnya, PDIP Jawa Tengah secara gamblang menganggap Ganjar terlalu berambisi maju Pemilihan Presiden 2024. Mereka menilai sikap ini tidak baik bagi keutuhan partai, yang wajib ikut perintah Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri. Bambang, yang juga Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu, melihat sinyal ambisi Ganjar dari intensitasnya di media sosial dan media massa. Puan pun ikut yang diyakini juga “menyentil” Ganjar. “Pemimpin menurut saya memang ada di lapangan dan bukan di media sosial,” kata putri Megawati di acara pengarahan kader.
Ganjar memang populer. Terbukti, namanya kerap menghiasi survei sebagai lima calon Presiden 2024 dengan elektabilitas tertinggi, jauh diatas Puan Maharani. Meski begitu, Ganjar menepis anggapan dirinya ingin maju Pilpres 2024. "Sing arep maju iki sopo? (yang mau maju itu siapa),” kata Ganjar di Taman Budaya Jawa Tengah, Solo, Selasa (1/6/2021). Di tengah situasi ini, kelompok yang mengaku sebagai relawan Ganjar menyatakan deklarasi Ganjar sebagai capres 2024.
Jurnalis Kompas TV, Aiman Witjaksono, mengupas polemik capres di tubuh partai banteng.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.