JAKARTA, KOMPAS.TV- Setelah terpendam cukup lama, akhirnya terungkap juga alasan Partai Amanat Nasional (PAN) tidak mendukung Joko Widodo-Ma’ruf Amin dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 lalu.
Adalah Sekretaris Jenderal (Sekjen) PAN Eddy Soeparno yang membongkar cerita di balik koalisi PAN di pemilihan presiden 2019 lalu. Saat itu, PAN bergabung dengan Gerindra, dan PKS untuk mendukung pencalonan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Namun, dia bercerita bahwa PAN sempat akan bergabung ke koalisi Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Kejadian itu tepat beberapa hari sebelum akhirnya PAN memutuskan untuk bergabung dengan Prabowo-Sandiaga.
"Kejadiannya itu dua hari sebelum PAN mengumumkan pencapresan Pak Prabowo-Sandi (Prabowo Subianto-Sandiaga Uno). Jadi itu sebelum Pilpres," ungkap Eddy dalam diskusi daring bertajuk 'Membaca Dinamika Partai dan Soliditas Koalisi Menuju 2024', yang digelar Para Syndicate, Jumat (28/5/2021).
Baca Juga: Sekjen PAN Eddy Soeparno Tanggapi Deklarasi KITA
Hingga pada akhirnya, rencana bergabung dengan koalisi Jokowi-Ma’ruf pun gagal. Eddy mengakui bahwa Amien Rais masih menjadi tokoh sentral di PAN saat itu, sebagai Ketua Dewan Kehormatan.
Eddy bercerita, saat itu Amien Rais memiliki pendapat yang berbeda dengan sejumlah tokoh lainnya yang menginginkan PAN bergabung koalisi Jokowi, termasuk pandangan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
"Kami waktu itu, meskipun Ketua Umumnya Pak Zulkifli Hasan, tetapi tentu kami mendengarkan tokoh sentral, tokoh senior kami pada waktu itu, apa pandangan beliau. Memang pandangannya berbeda dengan pandangan dari sejumlah pengurus yang lain," ungkap Eddy.
Lebih lanjut Eddy mengatakan dirinya telah menyampaikan bahwa PAN tidak memiliki DNA untuk menjadi opisisi. Hal itu disampaikan saat pertemuan dengan pengurus PAN.
Baca Juga: Hanafi Rais Mundur dari Waketum, Ketua Fraksi, dan Anggota DPR Partai Amanat Nasional (PAN)
Namun, Amien Rais menggunakan hak vetonya, yang berujung pada PAN mendukung Prabowo-Sandi.
"Saya sampaikan dalam pertemuan itu bahwa PAN itu tidak memiliki DNA oposisi. Dan saya terus terang dihujat banyak kalangan di internal kami. Ada yang mengatakan, kok Sekjen bisa berani mengatakan bahwa PAN tidak memiliki DNA oposisi, memang demikian arahnya menurut saya," beber Eddy.
Seperti diketahui, Amien Rais kini sudah meninggalkan PAN dan mendirikan Partai Ummat yang dideklarasikan Mei lalu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.